29. Ketakutan Hanafa

478 27 2
                                    

"Seorang suami yang baik akan menyeka air mata istrinya, tapi suami yang hebat akan mendengarkan dengan baik cerita istrinya yang membuatnya menangis, "

~Someone~

.

.

.

***

Sebelumnya.....


          " BERHENTI!!!, "

          Sontak Hanafa dan ketiga preman itu menoleh ke arah sumber suara.

          Tak jauh di seberang mereka, seorang pria berdiri dengan rawut wajah cemas. Dia adalah........
pahlawan kesorean (canda😂✌)

          " Jauhkan tangan kalian darinya," ucap pria itu penuh penekanan.

                                 ***

          " Siapa lo?! Cewek ini mainan kita. Lo mau juga? Ntar lah kalau kita udah selesai, boleh buat lo. Asal lo mampu bayar, " ucap ketua preman itu dengan wajah songong.

          " Jaga mulut anda! Cepat lepaskan istri saya! Atau kalian akan menyesal, " ucap pria itu penuh amara.

          Pasti sudah bisa ditebak kan siapa pria itu? Ya Adnan lah, siapa lagi. Sebenarnya, Adnan tadi dalam perjalanan pulang untuk mengambil berkas penting yang diminta oleh pimpinan RS Cendrawasih, alias pamannya. Saat melewati jalanan yang lumayan sepi, Adnan melihat sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan. Awalnya, Adna tak terlalu memperdulikannya namun saat ia mengalihkan pandangannya ke arah seberang, samar-samar ia melihat seorang wanita hamil besar yang tampak diseret oleh dua orang pria berpakaian ala preman.

           Perasaan Adnan mendadak menjadi cemas dan gelisah. Dia pun dengan segera menepikan mobilnya tak jauh dari mereka. Adnan kembali melihat ke arah mereka. Meski Adnan tidak melihat jelas wajah wanita itu, tapi ia masih bisa mengenali pakaiannya yang sangat mirip dengan pakaian yang dipakai istrinya.

          Tak mau membuang waktu, Adnan segera keluar dari mobil untuk memastikan apakah wanita itu memang benar istrinya. Adanan pun bergegas menghampiri wanita yang terlihat berusaha melepaskan tangan kedua preman yang menyeretnya. Dan, ternyata benar wanita itu adalah istrinya.

          Adnan menggeram marah ketika melihat keadaan istrinya yang terlihat kacau dengan pakaian yang sudah kusut, mata sembab, dan tatapan sayunya yang mampu membuat Adnan merasakan sesak.

          " Mas Adnan, " panggilan lirih itu semakin membuat amarah dan rasa bersalah Adnan membuncah. Apajadinya jika dia tadi tidak pulang untuk mengambil berkas, entah apa yang akan terjadi pada istrinya.

          " Oh, jadi lo suaminya? Boleh juga selera lo. Gimana kalau gye icip bentar, nanti dipulangin kok tenang aja, " ucap ketua preman itu sembari tertawa yang mana terdengar menjijikkan di telinga Adnan.

          Ucapan ketua preman itu semakin membuat Adnan tak kuasa menahan amarahnya. Adnan langsung melangkah cepat ke arah preman itu dan langsung memberi pukulan telak di pipi kanannya. Tak cukup sampai di situ, Adnan melesatkan pukulan bertubi-tubi di kedua pipi pelipis, hingga perut ketua preman itu. Sebelum ketua preman itu memberikan perlawanan, Adnan sudah lebih dulu melayangkan tendangan keras pada perut ketua preman itu hingga membuatnya terpental ke trotoar.

Takdir Cinta HanafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang