"Jadi kita coba lewat sana?"
Tanya Yeonjun sembari menunjuk hamparan rumput yang berada diarah barat laut, jangan lupakan Soobin yang tetap erat memeluk tangannya.
"Kita bisa mencobanya, bukan?" - Beomgyu
"Tapi bagaimana jika gagal? Mungkin ini kesempatan terakhir dan itu berarti bukan mimpi lagi" - Hueningkai
"Jika gagal, cukup tinggalkan mayatku disini" - Soobin
"Sebenarnya, darimana kau tahu bahwa kami membawamu di kesempatan sebelumnya?" - Taehyun
"Kau tahu? Aku tidak benar-benar pergi, melainkan tetap mengikuti kalian dari belakang" - Soobin
Semuanya membelalakkan mata kecuali Soobin
"Beomgyu-ah, pukul berapa sekarang?"
Beomgyu mengangkat tangan kanannya dan melihat arloji untuk menanggapi ucapan kakaknya. Ngomong-ngomong, diantara mereka ber-5, hanya Beomgyu yang mengenakan jam tangan.
"Sekarang pukul 11:00, waktu yang sebenarnya. Jalur kita dipotong karena kita saling mengungkapkan kebenaran. Jadi kemungkinan kita menyelamatkan satu sama lain lebih besar kali ini" - Beomgyu
Yeonjun melirik Soobin yang masih setia memeluk tangannya. Soobin membalas tatapan pria itu dengan senyuman dan sekali anggukkan. Ia akan selalu merelakan dirinya demi kelancaran misi.
Soobin mengalihkan pandangan menatap Taehyun dan Beomgyu yang tersenyum yakin, kemudian Hueningkai yang tersenyum ragu namun tetap menganggukkan kepala. Ia kembali menatap Yeonjun, namun sebelum netranya menangkap wajah pria itu, pacarnya lebih dulu memeluknya. Pastinya berat untuk melepaskan seseorang yang sudah kau sukai sejak lama. Oleh karenanya, Soobin membalas pelukan Yeonjun.
"Let's get it"
Ke-5 namja itu berjalan perlahan melalui rerumputan disamping jalan aspal. Yeonjun dan Hueningkai berada disebelah kanan dan kiri Soobin, menggenggam tangannya karena Soobin tak berani melihat apalagi merasakan sakit ketika peluru itu menembus kulitnya. Sedangkan Beomgyu dan Taehyun bergandengan tangan dibelakang Soobin, sebisa mungkin menghalangi punggungnya yang seolah terdapat titik hitam untuk bidikan di tengahnya.
10...
9...
8...
7...
6...
5...
4...
3...
2...
1...
Semuanya berhenti melangkah dan menutup mata rapat-rapat, bersiap mendengar suara tembakan.
1...
2...
3...
Belum ada suara tembakkan terdengar. Beomgyu dan Taehyun adalah yang pertama kali membuka mata. Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah punggung lebar Soobin yang tak terdapat luka sama sekali. Kedua namja tersebut menghambur memeluk Soobin dari belakang karena dirasa rencana mereka ini berhasil. Soobin yang mendapat serangan tiba-tiba otomatis terjatuh dengan Yeonjun dan Hueningkai yang masih menggenggam tangannya.
"KITA BERHASIL"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...