Setelah beberapa menit berjalan sambil menggendong jasad Soobin, akhirnya mereka sampai di rel kereta tempat eksekusi Beomgyu berada. Ngomong-ngomong soal Soobin, jasadnya kali ini tidak menghilang seperti sebelumnya membuat mereka semakin yakin bahwa ini adalah dunia asli, bukan mimpi lagi.
Beomgyu menengok kearah kiri dan kanan, hanya gelap yang terlihat. Kemudian ia menunduk memerhatikan rel di bawahnya. Apa ia harus mengalami 'kematian' lagi?
"Apa rencana kita sekarang?" - Hueningkai
"Tidak ada" - Yeonjun
"Aku hanya berfikir, apakah Beomgyu tertabrak karena berusaha menyebrang?" - Taehyun
"Maksudmu?" - Hueningkai
"Maksudku, kita tak pernah mencoba menelusuri rel ini, bukan? Siapa tahu kalau berjalan ke kanan atau kiri keretanya tidak akan datang dan menabrak Beomgyu" - Taehyun
"Tak ada salahnya mencoba, sih. Tapi kita hanya memiliki 1 kesempatan" - Yeonjun
"Beomgyu hyung?" - Hueningkai
Semua mata tertuju pada Beomgyu yang sedari tadi menunduk memerhatikan rel sembari mendengarkan
"Kita lakukan saja"
Yeonjun, Taehyun, dan Hueningkai otomatis melebarkan mata mereka sedangkan Beomgyu meluruskan pandangannya ke depan
"Mungkin perkataan Soobin hyung ada benarnya. Jika target terbayarkan, misi kita untuk menuju garis finish akan lebih mudah. Jadi biarkan aku terseret dan tak dapat lagi dibawa seperti Soobin hyung. Atau jika kalian keberatan, kalian bisa tinggalkan Soobin hyung disini untuk menemaniku"
Beomgyu menatap satu per satu mata rekannya dan berhenti ketika netra cantik tersebut menangkap wajah damai Soobin yang berada diatas punggung kakaknya.
Yeonjun menengok kearah Soobin yang berada di belakangnya. Tidak mudah untuk membawa tubuh tinggi Soobin berlarian dan menyelamatkan diri. Jadi ia meletakan tubuh sahabatnya itu di pinggir jalan, menidurkannya diatas rerumputan.
Beomgyu memeluk erat satu-satunya kakak laki-laki yang ia punya. Mungkin itu pelukan terakhir yang dapat ia berikan. Kemudian terdengar helaan nafas berat di telinga Yeonjun sebelum Beomgyu melepaskan pelukannya.
"Kalian bisa melewatinya terlebih dulu" - Beomgyu
"Apa kau berniat bunuh diri?" - Yeonjun
"Jika itu yang bisa mempercepat misi kita, jawabannya iya" - Beomgyu
Taehyun dan Hueningkai menatap Yeonjun ragu. Mereka tak bisa melihat Beomgyu karena pemuda itu membelakangi mereka berdua. Yeonjun yang merasa diperhatikan balik menatap kedua adik kelasnya dan menunjuk rel dengan dagunya sebagai isyarat bahwa sudah saatnya mereka melewati rel tersebut dan meninggalkan orang 1 lagi dari kelompoknya.
Meski ragu, tapi Yeonjun tetap melewati rel tersebut dimana sebelum itu ia menengok kebelakang kearah Beomgyu yang hanya bisa tersenyum dengan Taehyun dan Hueningkai di kedua sisinya.
Setelah sampai di sisi lain dari rel, mereka bertiga berbalik badan hanya untuk melihat Beomgyu yang sedang berjalan mendekati rel. Beomgyu memberanikan diri untuk menginjak tepian besi tersebut dan maju selangkah lagi dan berdiri di tengah lintasan. Kakinya seketika mengeluarkan darah membuatnya tak bisa bangkit. Dengan suara kereta yang semakin mendekat, Beomgyu menatap kakaknya yang sudah tak kuasa menahan air mata juga kedua temannya yang sudah berkaca-kaca. Kali ini, Beomgyu tersenyum sebelum kereta dengan kecepatan penuh datang sebagai malaikat pencabut nyawa untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...