28

93 8 0
                                    

Beomgyu yang pertama kali membuka mata dan menatap sekitar.

Taman belakang rumah?

"Hyung! Hyung!"

Beomgyu menggoyang-goyangkan tubuh kakaknya dan membagikan pemandangan janggal di depan mata mereka.

Satu per satu mulai terbangun dan ketika mereka menyadari tempat apa ini, senyum lebar mengembang dari wajah-wajah berminyak itu. Bahkan pasangan YeonBin dan TaeGyu langsung menepati janji mereka untuk menciptakan momen meninggalkan Hueningkai sendiri dalam senyum kecutnya.

"Sudah kuduga ada yang tidak beres dengan kalian"

Oke, kedua pasangan melepaskan kesempatan mereka dan menoleh ke sumber suara, tak terkecuali Hueningkai yang sedari tadi diam.

"Eomma? Kau tidak ke kantor?"

"Aku dan yang lainnya tak bisa bekerja dengan tenang, bodoh! Kemana saja kalian selama 3 hari ini?"

3 hari? Tapi mereka hanya pergi selama 1 malam

Yeoja itu mendekat ke tempat putra bungsunya duduk dan langsung memeluk tubuh Beomgyu. Air mata tak bisa ditahan untuk tidak keluar dari tempatnya.

"Beraninya kau membuatku khawatir"

Beomgyu membalas pelukan ibunya. Jujur, emosinya sedang bercampur sekarang. Mengingat kenyataan yang dikatakan oleh kakaknya atau mengikuti hati nuraninya?

"Aku tidak pernah benar-benar membenci kalian walaupun aku tidak pandai ketika menyayangi kalian"

Yeonjun ikut ke dalam pelukan ketika Beomgyu merentangkan tangan

"Kau juga! Kenapa kau mengajari adikmu hal yang seharusnya tidak ia pelajari?"

Yeoja itu menoyor kepala Yeonjun, tak peduli jika disana ada teman-teman bahkan pacar anaknya.

"Sudahlah, yang penting kalian kembali"

Pelukan itu melonggar dan akhirnya terlepas. Namun wanita yang sudah berusia 40 tahun itu tetap tak bisa melepaskan tangan dari pipi kedua putranya.

"Eomma, soal tadi..."

Belum selesai Yeonjun mengatakan kalimatnya, ibunya terlebih dulu memotongnya.

"Aku tahu! Appa mu juga dulu begitu"

5 pasang mata dengan hiasan hitam di kantungnya membelalak tak percaya.

Jadi appa juga...

"Sudahlah, ayo masuk! Biar kuhubungi orangtua kalian"

***

"Eomma..."

"Kemana saja kau? Kenapa matamu hitam? Apa yang terjadi pada kalian?"

Benar saja. Sekitar 15 menit setelah ibu Yeonjun menghubungi orangtua yang lain, ke-3 remaja tersebut dapat bertemu kembali dengan keluarganya. Bahkan Hueningkai tak dapat melepas pelukan dari adik perempuannya.

"Oppa, kemana saja kau? Tak ada yang menemaniku bersepeda sambil menikmati udara sore 3 hari ini"

Hueningkai hanya tertawa kecil mengingat ia dan adiknya itu selalu bersepeda ketika matahari bersiap untuk turun. Tapi 3 hari belakangan ini - bahkan Hueningkai tak yakin bahwa ia pergi selama itu - adiknya bersepeda sendiri sambil mencari keberadaannya.

"Apa yang membuat kalian kabur bersama?"

"Sebenarnya kami tidak kabur, tapi memberontak"

Jawaban Taehyun atas pertanyaan ayahnya membuat ia mendapat sebuah toyoran di kepala dihadapan banyak orang.

"Ngomong-ngomong, beginilah simulasi calon keluarga besar ketika berkumpul nanti"

"EOMMA!"

*End*

Run For Your Life || TxTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang