Yeonjun dan Beomgyu berlari menuju taman yang terletak di dekat kampus mereka. Sebelumnya, kedua kakak beradik tersebut sudah menghubungi Soobin, Taehyun, dan Hueningkai untuk bertemu disana juga. Dengan langit yang berwarna oranye akibat matahari yang hendak menyinari belahan lain bumi, mereka akan mengatakan semua rahasia yang menghambat kelancaran misi untuk terbebas dari terror yang mengancam selama ini.
Di gerbang taman, Soobin, Taehyun, dan Hueningkai berdiri menunggu kehadiran kedua teman mereka yang lain. Jika dihitung jaraknya, memang kediaman Yeonjun dan Beomgyu yang paling jauh dengan taman maupun kampus.
30 menit yang lalu, Yeonjun memeriksa garasi untuk mengambil mobilnya. Namun sial, mobil putihnya itu mendadak tak bisa menyala. Juga dengan motor Beomgyu, kuncinya menghilang entah kemana. Karena mereka tak punya banyak waktu untuk mendorong mobil Yeonjun ke bengkel ataupun mencari kunci motor Beomgyu, akhirnya mereka memutuskan untuk berlari saja meski memakan waktu 2 kali lebih lama dibanding menaiki kendaraan.
17:45
Yeonjun mengatur nafasnya sembari memegang pergelangan tangan Soobin. Ia tak tahu harus memulai dari mana.
"So...Soobinnie..."
"Kau berbohong, kan?"
Perkataan Soobin mampu membuat Yeonjun sekaligus Beomgyu yang tengah duduk di trotoar tersebut mendongak.
Bagaimana ia tahu?
"Jelas aku tahu! Aku sempat membacanya sebelum mataku terpejam"
Soobin menunduk menatap kakinya setelah Yeonjun kembali berdiri tegak namun masih menggenggam pergelangan sahabatnya itu.
"Karena aku merahasiakan hal yang sama"
Kalimat itu terlontar dari mulut Soobin yang tersenyum namun mampu membuat kedua kakak beradik itu membelalakkan mata. Hueningkai dan Taehyun yang tidak mengerti sama sekali ikut duduk disamping Beomgyu dan menatap remaja itu meminta penjelasan. Tapi Beomgyu tetap melirik kakaknya menunggunya mengaku duluan.
"S...Soobin-ah, aku...
Joahaeyo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...