Yeonjun berlari mendahului Hueningkai dan Taehyun. Setiap kali melewati hutan-hutan ini, ia selalu berada dibelakang kemudian menengok kebelakang karena merasa diikuti. Jadi kali ini, ia mendahului kedua adik kelasnya supaya ia bisa melihat garis finish yang masih menjadi misteri. Ngomong-ngomong garis finish, Hueningkai dan Taehyun juga berkata bahwa mereka belum pernah menemukannya. Lebih tepatnya, sampai saat ini tak satupun dari mereka bertiga bisa keluar dari hutan ini.
Sebenarnya hutan hanya berada disisi kanan dan kiri mereka saja, sedangkan pejalan kaki ataupun kendaraan masih bisa melewati rimbunnya pepohonan melalui jalan raya yang terletak di tengah-tengah kedua hutan yang tampak dipisahkan ini.
Di rambu 10 km dimana Yeonjun biasanya merasa diikuti dan tergoda untuk melihat kebelakang, kini ia merasa lebih aman mengingat ia bukan yang paling belakang lagi sekarang. Setelahnya, ia melihat rambu 9 km dan berhenti tak jauh dari sana.
Tadinya, Yeonjun hendak mengajak Hueningkai dan Taehyun untuk beristirahat sejenak. Tapi ketika ia melihat kebelakang, tak ada siapapun disana.
Apa mereka sudah bangun?
Berarti aku harus melanjutkannya sendiri?
Whatever, yang pasti jangan menyia-nyiakan waktuYeonjun kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini ia tidak berlari, hanya berjalan santai. Ia melihat rambu 8 km, 7 km, dan 6 km. Tapi setelah berjalan lebih dari 30 menit, ia belum juga menemukan rambu 5 km.
Apa aku akan berakhir karena kelelahan?
Yeonjun kembali berhenti dan menepi. Kemana kedua anak dibelakangnya?
Bagaimana cara mereka keluar dari dunia ini setelah sekian lama tak menemukan rambu 5 km?
Ataukah dia yang terjauh selama ini?Yeonjun melihat kebelakang berharap untuk kembali. Lupakan soal garis finish, yang ia khawatirkan adalah bagaimana jika ia tak bisa lagi keluar dari dunia itu? Ia sudah lelah jika disuruh melanjutkan perjalanan.
Di lain sisi, matahari telah menjalankan tugasnya menggantikan bulan. Hari ini tanggal merah, kampus ditutup, tapi satu orang belum juga bangun dari tidurnya membuat 4 lainnya khawatir.
"Sepertinya ia sudah pergi terlalu jauh" - Taehyun
"Apa itu bahaya?" - Beomgyu
"Bisa saja ia tak menemukan jalan keluar" - Taehyun
Soobin, Beomgyu, dan Hueningkai saling lempar pandang. Tak bisa pulang? Lalu Yeonjun akan berada disana selamanya?
"Sekarang apa yang harus kita lakukan? Kembali kesana?" - Hueningkai
"Jika kau bisa, lakukanlah! Kita hanya bisa pergi ke dunia itu sekali dalam satu hari dan itu terjadi di malam hari dimana seharusnya kita pergi ke alam mimpi bukan alam gaib" - Taehyun
ALAM GAIB?
"Maksudmu kita dibawa dan dijebak?" - Soobin
"Ya" - Taehyun
Lagi-lagi ketiga orang itu membelalakkan mata
"Jadi bagaimana cara kita menyelamatkan Yeonjun hyung?" - Beomgyu
Taehyun bungkam
"YAK SILUMAN KERA! AKU BERTANYA PADAMU!" - Beomgyu
"Setahuku bisa kita bangunkan, tapi dengan sedikit lebih kasar" - Taehyun
Ke-4 namja yang sedari tadi bersandar pada dinding dan melakukan aktivitasnya masing-masing - buku dan ponsel - kini mendekat kearah Yeonjun yang berada di tengah ruangan. Mereka mulai menggoyangkan tubuh Yeonjun sembari berteriak di telinganya. Bahkan Hueningkai menyipratkan air ke wajah Yeonjun supaya namja itu bisa bangun dan tidak terpenjara di 'alam gaib' yang selalu menerror mereka.
Yeonjun terus berlari seolah ada yang mengejar. Tidak, ia memang dikejar oleh sosok makhluk menakutkan. Sinar matahari mulai menerangi jalannya, sudah pagi rupanya. Namun ia tetap berada di dunia brengsek ini.
Yeonjun jatuh tersungkur menyebabkan sikunya terluka. Sudahlah, ia pasrah jika harus dimakan oleh makhluk menyeramkan tersebut. Ia membuka mata dan menangkap makhluk itu berjalan kearahnya. Ketika kaki besar dan berbulunya berada tepat didepan muka Yeonjun, pria itu memejamkan mata dan pasrah akan apa yang dilakukan makhluk itu kedepannya.
"KENAPA...KAU...TAK...
PULANG?""YEONJUN HYUNG"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...