Hueningkai terbangun lebih dulu.
Bukankah tadi kita berada di padang rumput?
Kenapa sekarang aku terbangun di jalan raya?
Entahlah, yang pasti ia harus membangunkan teman-temannya yang lain.
Lagit sudah sangat gelap. Disekitar mereka, tak ada bangunan ataupun kendaraan. Hanya jalan aspal sebagai alas, langit malam berbintang sebagai atap, dan pemandangan rumput luas disebelah kiri dan kanan. Jelas ini adalah pemandangan yang tidak asing bagi indera-indera tersebut, ditambah lagi jalanan yang mereka tempati ini lurus tanpa batas.
Run for your life
Bisikkan itu terdengar sangat jelas di telinga masing-masing. Yeonjun yang pertama kali memahami keadaan langsung membantu teman-temannya berdiri.
"Dimana kita?" - Taehyun
"Kenapa pemandangan ini terasa tidak asing?" - Soobin
"Memang tidak" - Yeonjun
"Apa kita berada di..." - Hueningkai
"Ya! Dan kali ini bukan mimpi" - Yeonjun
Taehyun mendekati Soobin dan menggenggam tangan sunbaenya. Jujur, ia merasa takut jika harus menghadapi hal seperti ini di dunia nyata. Cukup mimpinya saja yang mendapat terror, dirinya jangan.
Beomgyu melirik arlojinya, 10:45. 15 menit sebelum waktu penembakkan Soobin jika menurut dengan terakhir kali ia melihat arloji di mimpi sebelumnya.
"Pukul berapa sekarang?" - Yeonjun
"11:45" - Beomgyu
"Dan pukul berapa waktu eksekusi ku dimulai?" - Soobin
"15 menit lagi" - Beomgyu
"Apa ada yang punya rencana? Tak mungkin kita membiarkan tubuh asli Soobin hyung tertembak, bukan?" - Taehyun
"A-aku ada" - Hueningkai
Semua mata menatap kearah Hueningkai
"Tapi aku tak yakin strategi ini akan berhasil atau berakhir seperti sebelumnya" - Hueningkai
"Tak ada salahnya mencoba" - Taehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...