"Jadi, apa rencana kita selanjutnya?"
Tanya Beomgyu dengan senyum yang merekah ketika ia dan teman-temannya yang lain sampai di depan rel kereta tempat Beomgyu dieksekusi.
"Beomgyu hyung, apa keretanya datang setelah kau menapakkan kaki di rel itu?" - Hueningkai
"Ya dan memang begitu cara kerjanya" - Yeonjun
"Jadi kenapa kau tidak menyentuh tepian rel tanpa berjalan ke tengahnya?" - Hueningkai
Semua mata menatap Hueningkai tak percaya
"Darimana kau mendapatkannya?" - Taehyun
"Jika Soobin hyung saja bisa lolos hanya dengan hal sepele, kenapa Beomgyu hyung tidak?" - Hueningkai
"Jika diperhatikan lagi, memang kita bodoh! Kita berlari melewati jalan aspal padahal ada rerumputan disampingnya yang bisa menyelamatkan Soobin hyung. Juga kita akan terus berlari menerobos rel tanpa memikirkan santet yang menerror" - Beomgyu
"Tapi jika diingat lagi, lucu juga penembak itu tidak bisa membelokkan senapannya" - Yeonjun
"Itu karena mereka bodoh" - Taehyun
"Jadi sekarang kita lihat, apakah masinis ini sama bodohnya dengan penembak tadi?" - Soobin
Beomgyu maju perlahan mendekati rel. Ia menengok ke kanan dan kiri seolah hendak menyebrangi jalan raya.
"Ia tidak akan muncul dengan aba-aba, Beomgyu-ah!"
Ucapan Yeonjun dibelakangnya mampu membuat Beomgyu tertawa kecil. Ia ingin sekali tertawa bersama kakaknya itu seperti sebelum dunia misterius ini memilih mereka. Siapa yang tahu kalau Beomgyu akan tertarik ke tengah rel dan tak bisa bangkit lagi?
Oke, bukan waktunya untuk berfikir negatif kali ini. Kaki Beomgyu menyentuh ujung rel kereta perlahan kemudian segera menariknya dari sana.
WUSH
Benar saja, sebuah kereta datang dengan kecepatan penuh setelahnya.
Beomgyu berbalik badan menatap temannya yang lain kemudian tersenyum lega. Ke-4 namja yang lain juga melakukan hal yang sama seperti Beomgyu. Tak terkecuali Taehyun yang langsung menghambur ke dalam pelukan Beomgyu.
Setelah puas berpelukan, Yeonjun, Soobin, dan Hueningkai mendekati Beomgyu untuk gantian memeluknya. Oke, mereka berhasil menyelamatkan 2 target.
"Apa akan datang kereta kedua?" - Beomgyu
"Kukira kau sudah melepaskannya" - Yeonjun
"Aku baru memikirkan hal itu tadi" - Beomgyu
Soobin tidak mau memikirkan perkataan Beomgyu tadi, ia malah tertawa dan disusul yang lain. Ya, mereka berpelukan dan tertawa dipinggir rel.
"Mungkin masih bisa diantisipasi" - Hueningkai
"Caranya?" - Yeonjun
"Beomgyu hyung tertabrak karena terjatuh di tengah rel, kemudian ia terjatuh karena menyentuh rel. Apa yang akan terjadi jika kita mengangkat Beomgyu hyung supaya tidak menyentuh rel?" - Hueningkai
Ke-4 namja itu saling beradu pandang dan berakhir menjatuhkan pandangan pada Hueningkai.
"T...tapi perlu kuingatkan bahwa aku tidak ambil tanggung jawab jika rencanaku gagal" - Hueningkai
"Tenanglah, tidak ada yang akan menyalahkanmu" - Soobin
"Buktinya kalian menatapku dengan..." - Hueningkai
Belum selesai namja blasteran itu menyelesaikan kalimatnya, ke-4 namja yang lebih dewasa malah menertawakannya. Ayolah, itu tampak lucu bisa melihat wajah ketakutan Hueningkai.
"Jadi kita akan mencobanya?" - Soobin
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...