11

73 13 0
                                    

Sebelum matahari tepat berada diatas kepala manusia, 5 remaja keluar dari sebuah cafe di pinggir jalan setelah membahas perihal masalah mereka yang masih belum mendapatkan titik terang.

"Sudah panas? Rasanya baru 15 menit kita berada disini"

Mendengar penuturan Yeonjun, Beomgyu segera melirik jam tangannya dan mendapati sekarang sudah pukul 11:49. Itu berarti sudah hampir 2 jam mereka berada di dalam sana.

"Seperti dalam mimpi"
Gumam Beomgyu

Baru saja mereka hendak menyebrangi jalan dan kembali ke rumah Yeonjun, sesuatu terdengar oleh indera mereka. Suaranya menggelegar di tengah hiruk pikuk jalan raya membuat mereka menghentikan pergerakan. Suaranya seperti...

TEMBAKAN

Anehnya orang-orang disekitar mereka tetap melanjutkan aktivitas seolah tak mendengar apa-apa.

Baru saja Yeonjun hendak memalingkan muka dan mencari sumber suara, teriakkan seorang wanita kembali tertangkap oleh pendengaran mereka.

"RUN!"

Tanpa aba-aba, mereka ber-5 segera berlari seolah dikejar rentenir membuat orang-orang yang mereka lewati mengintimidasi dengan ekspresi aneh. Setiap beberapa waktu sekali, salah satu dari mereka melihat ke belakang dan tak jarang juga indera tersebut beradu pandang dengan salah seorang yang memandang mereka dengan tatapan bingung, namun tak ada yang menghiraukannya. Kali ini, Beomgyu tak sempat mengecek arloji karena ia ingat bahwa ia sedang berlari di dunia nyata, bukan di dalam mimpi lagi.

Rasanya kaki mereka baru berlari selama beberapa menit, tapi matahari sudah memancarkan sinar oranye di arah barat. Juga jika dihitung, mereka sudah berlari ratusan kilometer melihat kini mereka berada di padang rumput antah berantah yang luas. Kehilangan arah, Soobin mengajak mereka untuk melanjutkan berlari kearah matahari terbenam. Sedari tadi, mereka hanya berlari lurus tanpa berbelok dan anehnya, tak ada bangunan atau tembok pembatas atau apapun yang menghalangi track mereka.

Semakin dekat dengan matahari, semakin menipis penglihatan mereka hingga indera penglihat tersebut benar-benar tertutup tapi masih dengan kaki yang berlari. Satu per satu dari mereka terjatuh karena tersandung ataupun karena pegal yang mulai terasa.

Run For Your Life || TxTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang