"Yeonjun hyung, tolong periksa Taehyun!"
Beomgyu menurunkan Taehyun dan menidurkannya di aspal sembari menyuruh kakaknya untuk mengecek keadaan pria itu. Tak peduli lagi jika Yeonjun harus menatap belakang dan berakhir mati, toh memang mereka gagal keluar dari sana sebelum matahari terbit. Karena sekarang sinar matahari sudah mulai menerangi jalan mereka.
Yeonjun memeriksa pergelangan tangan Taehyun kemudian bagian bawah telinganya.
"Mungkin ia hanya lelah"
Beomgyu menghela nafas lega. Ia melirik arlojinya karena sedari tadi tak ada yang gagal dalam misi terakhir.
"05:05"
Semua mata otomatis menatap bingung Beomgyu, kecuali Taehyun tentunya. Pria itu pingsan ketika digendong oleh Beomgyu, makanya ia melingkarkan tangan di leher ksatrianya supaya tidak terjatuh.
"Bukankah tadi kau bilang sudah hampir pukul 6?" - Soobin
"Kau bisa memutar jarum sebanyak 60 menit" - Beomgyu
"Tunggu! Apa diantara kita, ada lagi yang memakai arloji?" - Hueningkai
"Tidak ada" - YeonBin
"BAGUS!"
Sentakkan Hueningkai mampu membuat Beomgyu, Yeonjun, dan Soobin terkejut.
"Bagus apanya?" - Beomgyu
"Jika tak ada yang mengenakan arloji lagi, berarti Beomgyu hyung penunjuk waktu kita" - Hueningkai
"Memang itu yang kita lakukan dari awal" - Yeonjun
"Aku tahu, tapi maksudnya...
PENGARAH WAKTU!"
Yeon-Bin-Gyu mengernyitkan dahi tidak mengerti.
"Jam tangan Beomgyu hyung adalah satu-satunya pengarah waktu yang kita punya. Itu berarti jika Beomgyu hyung memundurkan waktunya, maka dunia ini juga memundurkan waktu dengan jumlah yang sama. Kau yang memegang waktu kita, hyung!" - Hueningkai
"Maksudmu kita masih punya kesempatan?" - Soobin
"Ya! Tergantung berapa banyak waktu sisa yang ditunjukkan arloji Beomgyu hyung selama jarum pendek atau angka pertamanya belum menunjukkan pukul 6" - Hueningkai
Ke-4 remaja itu tersenyum sumringah
Masih ada harapan
Serempak keempat namja tersebut melihat papan penunjuk jalan yang bertuliskan 80 meter beberapa langkah didepan mereka. Kemudian Beomgyu kembali menggendong Taehyun tapi kali ini di punggungnya ketika Soobin dan Yeonjun bangkit dari duduknya begitupun Hueningkai. Dan mereka mulai berjalan santai menuju jalanan bebas yang sudah terlihat oleh indera mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...