"Apa garis finish nya berada di depan hutan ini?" - Beomgyu
"Tak tahu pasti, belum ada yang pernah melihatnya" - Taehyun
"Beomgyu-ah, pukul berapa sekarang?" - Yeonjun
Beomgyu mengecek pergelangan tangannya untuk yang kesekian kali.
"Pukul 1 lewat 40 menit" - Beomgyu
"Berarti kita hanya punya waktu 4 jam 20 menit untuk menyebrangi hutan ini" - Hueningkai
"Kenapa kita tak bisa berada di hutan ini lebih dari pukul 6 pagi?" - Soobin
"Karena sebelumnya, Yeonjun hyung masih bertahan disini sampai pukul 7 dan sosok yang menghantui kita akan mengejar secara langsung untuk membunuhmu" - Taehyun
"Ditambah lagi jalan keluar yang tertutup ketika matahari terbit" - Yeonjun
Soobin dan Beomgyu saling melempar pandang menyadari satu hal.
"Kalau waktu terus berjalan, untuk apa kita tetap berdiri memandangi hutan ini?" - Beomgyu
"Apa kalian siap untuk berlari?" - Yeonjun
Ke-4 pemuda itu menatap kearah Yeonjun lalu mengangguk mantap.
Baru saja mereka mengambil ancang-ancang untuk berlari, perkataan Yeonjun menghentikan aksi mereka.
"Satu lagi"
Ke-4 pemuda itu membalikkan badan, memberikan atensi untuk Yeonjun.
"Godaan dari hutan ini untuk menengok kebelakang sangat besar, tapi kalian harus menahannya, bisa?"
Lagi-lagi, Soobin dan Beomgyu saling beradu pandang, tak seperti Hueningkai dan Taehyun yang sudah mengetahuinya dan langsung mengangguk tanpa ragu.
"Beomgyu-ah? Soobinnie?"
Panggilan dari Yeonjun seolah menyemangati dan membuat mereka percaya terhadap diri sendiri sehingga tanpa ragu mengangguk menyanggupi syarat untuk tidak menoleh kebelakang apapun yang terjadi.
"So, let get started it"
***
"Beomgyu-ah!"
Seseorang memanggil Beomgyu, suara wanita. Wanita yang sangat familiar bagi Beomgyu.
Yeji?
Yeji, mantan pacar Beomgyu yang sudah memutuskan hubungan diantara mereka 2 tahun yang lalu. Wanita itu yang memintanya, maka tak heran jika Beomgyu masih menaruh rasa pada Yeji.
"BEOMGYU-AH, ITU BUKAN YEJI!"
Teriakkan Yeonjun mampu menghentikan langkah Beomgyu yang hendak berbalik badan dan terus berlari ke depan.
"CHAGIYA, JANGAN SAMPAI KONSENTRASIMU BUYAR!"
Oke, itu teriakkan Taehyun yang takut jika Beomgyu berniat membalikkan badannya lagi.
Ke-5 namja itu sudah berlari melewati papan 1 km. Sudah sejauh itukah? Lepas dari itu, semakin dekat jarak mereka dengan garis finish, semakin besar keinginan untuk menengok ke belakang yang akan mengakibatkan kegagalan dalam misi ini.
900 m
"TAEHYUN-AH!"
Itu suara Beomgyu, semua bisa mendengarnya
Beomgyu yang berada di barisan paling belakang mempercepat langkahnya untuk memeluk Taehyun yang berada di barisan kedua setelah Hueningkai. Taehyun memberontak, ia ingin menyelamatkan Beomgyu yang terdengar berteriak dengan suara seraknya.
"LEPASKAN AKU!"
"TAEHYUNIE, SADARLAH! AKU DISINI!"
"TIDAK! BEOMGYU BERADA DIBELAKANG SEDANG MEMINTA BANTUAN"
"IRONA-YO, TAEHYUN-AH! DIA BUKAN BEOMGYU!"
PLAK
Yeonjun tanpa ragu langsung menampar pipi Taehyun untuk menyadarkan anak itu setelah diberi arahan oleh Hueningkai. Sayang sekali namja blasteran itu tidak bisa menyadarkan sahabatnya sendiri karena ia berada di posisi terdepan dan tak bisa berbalik.
"SADARLAH! MAKHLUK ITU BISA MENYERUPAI SIAPAPUN YANG KITA SAYANG!"
Taehyun mengerjapkan mata dan pandangannya seketika beradu dengan bola mata Beomgyu yang hanya selisih 1 centi dari wajahnya ketika ia mendongak.
"Baguslah kau sadar"
"Mianhae, Beomgyu-ah"
"Untuk apa?"
"Untuk membuatmu terluka"
Taehyun mengusap punggung tangan Beomgyu yang tak sengaja ia cakar. Beruntung lukanya tidak lebih dari sebuah luka ringan.
"Sudah tak ada waktu untuk mengobrol dan beristirahat sekarang, waktu kita tinggal 2 jam lagi" - Soobin
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Your Life || TxT
Fanfiction[END] Hanya sebuah cerita yang terinspirasi dari mimpi dalam tidurku ketika matahari pagi tahun baru Berlari untuk hidupmu, tapi berlari dari apa? Kami hanya berlari dan terus berlari seperti orang gila Tapi kenapa pelarian ini seolah tak berakhir? ...