jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun mata felix masih sentiasa melek karna dia belum bisa tidur.
biasanya sebelum tidur ia selalu nelpon chaewon, habis itu nonton asmr di youtube buat ningkatin rasa kantuknya.
—sayangnya, malam ini felix harus berimajinasi dahulu supaya bisa tertidur, dia gak bisa telponan sama chaewon atau nonton asmr.
karna apa?
data diponselnya tiba-tiba saja tidak berfungsi, yang ada tertampil panggilan darurat saja. jaringan disini benar-benar payah kalau malam. lino, tetangga barunya itu yang ngasih tau.
alhasil sekarang felix bolak balik ngadep kanan-kiri di atas kasur buat dapet posisi ternyaman untuk tidur.
namun nihil. felix tetap tak bisa terlelap.
"hmm..."
sehabis tengkurap, felix ngubah posisi menjadi telentang. dan sekarang dia cuma natapin lampu kamar yang udah terang benderang dibuat sama lino.
iya, mereka akhirnya menolong felix nyelesain masalah penerangan didalam kosnya supaya felix ga ngerasa takut lagi.
"ugh, why is so hot?" felix beralih melepas kaosnya, lalu kembali rebahan.
selama beberapa menit felix benar-benar hanya diam, merenungkan sesuatu. baru kali ini lelaki itu merasa sendirian.
karena selama ini selalu ada chenle yang nemenin dia tidur, atau dulu...
felix masih punya bunda.
bunda.. felix kecil dahulu selalu menghampiri sang bunda saat akan mau tidur.
bunda senang membacakan dongeng pengantar tidur untuk felix, terkadang juga bunda sering benyanyi dengan suara indahnya guna membuat felix kecil tertidur nyaman.
itu sebabnya felix tak mudah untuk tidur jika tidak ada perantara yang bisa membuatnya terlelap.
"bunda... boleh felix merindukan bunda yang udah tenang disana?"
"bunda, felix feel sleepy but felix can't sleep.."
"felix mau dengerin lagu tidur itu.. bisakah bunda bernyanyi lagi?"
klek!
tiba-tiba saja, lampu yang tadinya bersinar terang kembali mati.
ditengah kegelapan felix terlonjak, dia mengubah posisi menjadi duduk sambil memeluk lutut. lelaki itu mulai merasakan takut.
apa sang bunda mendengarnya?
— • —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
