saat bangun dari pingsan, felix sadar kalau dirinya kini sedang berada di dalam ruangan kos jeongin.
"usap ini dileher kak,"
jeongin menyodorkan sebuah botol kecil minyak telon pada felix.
"biar badannya hangat."
"t-thanks"
bukannya langsung mengoles minyak tersebut ke leher, felix cuma natapin botol itu lama.
ini kan buat baby? mana mempan dipake sama felix.
"ga ada balsem aja jeong? minyak kayu putih gitu?"
udah dikasih, gatau diri. begitulah felix, tinggal pake doang apa susahnya.
"balsem panas kak, kaya di neraka, rasanya anjim banget. jeongin gapernah pake yang begituan.. kan bagusan minyak telon, udah wangi, adem, seger.." balas jeongin lalu mengambil balik minyak telon dari tangan felix.
"i know, but..."
"kalau gamau juga, biar jeongin beli dulu deh balsemnya di minimarket, bentar ya kak."
jeongin melangkah keluar, namun felix tereak.
ini mah terlalu baik, jeong.
"gausah repot-repot, kan gue jadi enaq. my baby minyak telon juga ampuh kok!"
mendengar jawaban itu membuat jeongin mengembangkan senyum manis.
felix lihat jeongin tersenyum polos gitu jadi kepingin punya adek.
"wHERE you wanna go?! please stay! don't leave me alone, jeongin..." sontak ia kembali teriak ketika merasa jeongin akan meninggalkannya.
"ngga kok, jeongin cuma mau ke dapur buat susu.. mau susu cokelat atau putih kak?"
eh?
"hmm.. vanilla?"
"oke, sebentar ya kak.. serius bentar doang!"
felix hanya mengangguk, anak itupun melangkah ke dapur.
terkadang ia dibuat heran dengan tingkah jeongin. apa memang benar seperti itu sifatnya, atau...
sengaja dibuat-buat polos?
— • —
KAMU SEDANG MEMBACA
2. somebody help me! ⛧ lee felix
Horrorsosok itu terus menyanyikan lagu tidur untuk felix setiap malam.. tw || offensive words , sleep disorder , religion , lowercash. ©only hvilkramer [ january end ] Antonym Satanic Paradise 2/8 pemuda di lindungi Tuhan.