☼ - 19

390 117 36
                                    

keduanya sekarang hanya diam, tidak saling menyahut. felix yang sedang bermain dengan pikirannya, dan jeongin yang sedang mengobati luka dipinggir bibirnya.


"sshh.."


felix ikut berdesis nyeri melihat jeongin mengusap lukanya dengan kapas.

"lo kok bisa sampe babak belur gitu sih?"

sebetulnya dari awal felix ingin menanyakan hal itu, tapi ngga jadi-jadi.

"j-jatuh.."


bohong. felix tahu anak itu tengah berbohong. siapapun akan tahu itu.

deskripsi yang dapat felix ambil dari seorang jeongin adalah, ia tidak pandai berbuat kebohongan.

ya, karna felix juga tidak mampu berbohong.


"jatuh dimana? how? " tanya felix lagi.

"jeongin tadi mau pergi ke kampus, dosennya mendadak bilang jadwal kelas dipercepat jadi masuk pagi.."


padahal bukan itu jawaban dari pertanyaan felix.

jeongin beranjak, lalu kemudian meraih segelas susu putih yang sudah ia siapkan untuk felix.
















tok!

tok!

tok!

"permisi..."

spontan mereka berdua menghadap pintu. jeongin melirik felix lalu menyodorkan gelas tersebut.

"ini kak. sebentar ya, jeongin liat dulu ada siapa.." kata jeongin, dan felix jawab mengangguk.

cukup lama jeongin bercakap-cakap pada seorang paruh baya diluar sana. samar-samar ia mendengar pembahasan mereka yang sedang membicarakan soal biaya listrik.

hingga beberapa menit kemudian, orang itu pamit lalu setelahnya jeongin langsung menutup pintu.












"kak, sebelum datang kesini dp uang kos udah kakak transfer belum?" tanya jeongin.

"udahlah, sebelum pindah gue transfer uang dp ke rekening itu kok yang ada di akunnya langsung." jelas felix. "emang kenapa?"

"kita belum bayar tagihan listrik dua bulan. dan kalau belum dibayar juga sampai jam 6 sore nanti, sambungan listrik disini bakal diputus sampai beberapa jam. gimana dong?"

"lah mana gue tau, belum juga ada sebulan gue disini."

"iya juga ya..." kata jeongin kemudian berpikir.


"jeongin tanya kak lino dulu deh"


jeongin bergegas keluar dari kos, menuju kelantai atas kos lino.

felix terhenyak, sadar kalau jeongin mau meninggalkanya di kos sendirian.






"jeongin, ikut!"

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. somebody help me! ⛧ lee felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang