sudah seminggu terlewatkan setelah semua rasa takut yang menghantuinya di setiap malam.
lama-lama felix mulai terbiasa dengan kedatangan sosok wanita itu.
bolehkah ia jujur? sebenarnya felix sudah tidak takut lagi dengan sosok itu, bahkan— ia menganggap kalau sosok itu adalah arwah bundanya.
katakan saja. felix mulai gila.
lalu apakah semua ini akan berakhir begitu saja?
maaf felix, tapi perjuanganmu masih panjang.
ini harus diselesaikan sampai benar-benar bersih. setidaknya, sampai kau bisa tertidur dengan nyaman tanpa ada perantara. sampai sosok itu tidak lagi bernyanyi untukmu setiap malam.
siapapun tolong buat felix sadar. katakan padanya kalau sosok wanita itu bukanlah arwah sang bunda yang selama ini dia rindukan.
tolong bangunkan felix dari pangkuan sosok wanita yang sekarang tengah bernyanyi sambil membelai sayang kepalanya!
"bunda..." saut felix sebelum akan pergi ke alam mimpi.
"jangan tinggalin felix lagi."
"...."
"felix janji bakal nurut apa aja kata bunda.."
"kalau mau pergi, bawa juga felix sama bunda ya?"
"...."
"bun?"
"bayiku ingin ikut?"
felix mengangguk mantap, "i-iya bunda.. felix mau ikut."
sosok itu tersenyum manis pada felix.
"kalau begitu kamu harus tidur dulu, setelah itu bunda bawa ke tempat yang indah."
rasanya felix sangat bahagia sekarang. oh tuhan...
"tidurlah, bunda akan bernyanyi untukmu.."
dengan senang hati felix menutup kedua matanya sembari mendengar senandungan merdu dari sesosok wanita yang kini tengah memangku kepalanya.
ini benar-benar salah felix!
semoga saja esok pagi ia masih bisa terbangun seperti biasa. ya, walaupun akan berpindah tempat lagi seperti sebelumnya.
— • —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
