badan felix menegak, buru-buru melesat membukakan pintu.
kebetulan sekali-lino datang berkunjung dengan membawa sebekal tupperware.
"masuk!" felix narik lengan lino.
lino melongo, apaan tiba-tiba dia ditarik seperti ini?
"gue cuma mau berbagi hidangan makan mal—
"KAK LINO TEMENIN GUE TIDUR MALAM INI PLEASE!"
lino berjengit, felix tiba-tiba bertekuk lutut dihadapannya sambil 🙏🏻
you know lah..
kalau saja bukan karena takut setengah mati, felix tidak akan sampai berlutut seperti ini memohon pada sang tetangga untuk menemaninya tidur.
bagaimana lagi dia harus mendeskripsikan rasa takut itu? intinya FELIX benar-benar takut jika malam ini ia harus kembali tidur sendiri.
kalau tahu begini felix tidak akan pernah mau ngekos sendiri. ya, minimal kos yang sediain temen sekamarlah biar dia ngerasa aman dikit.
"gak bisa, gue ada urusan ntar malam dan kemungkinan ga pulang."
belum juga felix selesai bercerita sampai tuntas, lino sudah menolak pertolongannya mentah-mentah.
"yang namanya hantu itu gak ada lix, manusia lebih berbahaya lo pasti tau itu..
kepala felix menunduk.
— setan, gak bakal bisa nyelakain manusia. jadi, lo gaperlu setakut itu.. dan hujan kayanya mulai reda, gue pergi dulu.. ini gue masakin mie level pedas sedang. gue tau lo belum makan malam kan?" lino bersabda sembari menunjukkan senyum tulus.
pemuda itu beranjak keluar dari sana meninggalkan felix yang masih terdiam duduk ditempatnya sambil menunduk.
clek.
perlahan kepalanya mendongak, kedua netra itu menatap pintu yang kini sudah tertutup rapat.
felix meringkuk berubah posisi memeluk lutut.
"–setan, gak bakal bisa nyelakain manusia. jadi, lo gaperlu setakut itu."
bagaimana jika sebaliknya?
— • —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
