☼ - 23

376 122 94
                                    

23.55




"jeong... udah tidur?" tanya felix berbisik.



"...."






hening.

tidak ada sahutan dari jeongin disampingnya.

namun felix egois, ia menggoyang tubuh jeongin perlahan memaksa supaya anak itu terbangun.


"please... don't sleep now, temenin gue"


mengapa? kenapa felix belum juga tidur sekarang, padahal sudah ada seseorang yang menemaninya.

apakah ia harus mendengar nyanyian itu lagi supaya bisa tertidur?

tidak bisa seperti ini– felix harus tidur, sebelum sosok itu datang bersenandung.







terlambat.

waktu sudah menunjukkan pukul tengah malam. lima menit sudah lewat dari tadi, harusnya felix menggunakan waktu itu untuk tertidur, namun ia sibuk menganggu jeongin untuk bangun.

mengapa susah sekali terlelap?

apa kalian semua juga begitu? apa kalian sama seperti felix jika malam? rasanya ngantuk sekali tapi terlalu sulit masuk ke alam mimpi begitu saja.

jika tidak, maka tolong berikan tips untuk felix bagaimana tata cara agar cepat masuk ke dalam mimpi.

felix benar-benar butuh cara itu sekarang.

selimut lembut milik seungmin ditariknya hingga menutupi seluruh tubuh hingga kepala.

felix harap ia bisa tertidur dengan menenggelamkan diri dalam selimut.








































london is bridge falling down . . . . .






falling down . . . .






falling down . . . .







london is bridge falling down . . . . .







lose . . .  falling down . . . . .















senandungan itu kembali sukses masuk ke dalam telinganya dengan lembut. perlahan felix mulai bisa menutup mata. seakan ia lupa dengan dunia.

haruskah ia berterimakasih pada sosok itu karna sudah membuatnya akan tertidur?

baiklah.





















perlahan ia keluar dari selimut sembari membuka mata.

namun, betapa syok-nya felix ketika melihat sesosok wanita berdiri menjulang tinggi disamping jeongin sedang tertidur. sangat mengerikan.

lebih parahnya lagi, ia menggenggam erat sebuah pisau tajam yang siap dihunuskan ke arah....


JEONGIN!


























"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA JANGAN!!"
















































"kakk!! kakkk felix!! kenapa? kenapa teriak?" sontak jeongin terbangun karna mendengar teriakan felix.


felix tak ingin membuka mata ia takut, sangat.


"dia megang pisau... pisaunya tajam.. dia mau bunuh lo jeongin, gue takut..." ricau felix.


"siapa kak?? ga ada siapa-siapa! jangan buat gue ikut takutlah!" kata jeongin menaikkan suara.


"t-tadi ada c-cewe dia kaya benci lo jeong, dia hampir nusuk lo pake pisau itu, d-dia mau bunuh lo.. lo bakal mati!"

















lo bakal mati!








lo bakal mati!







lo bakal mati!






















felix tersadar, mengapa kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya? kalimat macam apa yang barusan ia katakan?

bugh!

kemudian felix terhenyak saat pipi kanannya di pukul oleh jeongin, secara tiba-tiba.


"maksudnya dia mau bales dendam?!"


"KAK FELIX SENGAJA KAN BUAT JEONGIN JADI TAKUT?" bentak anak itu.


felix makin tidak mengerti.


"g-gue, nggak.. gue ga ada maksud buat lo ketakutan juga kaya gue.."


mengapa jadi begini sih?!


"jeongin gamau tidur sama kak felix!"



felix berjengit, spontan dia memeluk kaki jeongin yang bergegas mengambil satu dari tiga lilin yang disediakan seungmin untuk menerangi kosnya.



"jangan please.. jangan tinggali gue jeong, lo mau kemana? gue ikut!" mohon felix masih dengan memeluk kaki jeongin.



"nggak! jangan ikutin gue. jeongin mau balik ke kos!" bentak jeongin menghentakkan kakinya.



"tolong jeong... jangan gini, gue gamau sendiri.. k-kalau gue kenapa-napa gimana? kalau gue mati gimana?"




anak itu tertawa remeh sebelum membuka pintu.






"bagus dong kalau kak felix yang mati."

























bugh!

sekali lagi, tubuh felix terpental ketika kaki jeongin menendang dadanya.

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. somebody help me! ⛧ lee felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang