☼ - 34 (last)

506 123 79
                                    

reflek felix mencengkram sebuah tangan yang mendekap mulutnya. entah siapa yang melakukan, yang jelas sekarang ia berusaha merontak untuk dilepas saat tubuhnya di geret dari belakang.

"hmmpp..."

jika begini terus bisa-bisa felix pingsan kehabisan nafas.

"sssttt!" desis seseorang yang mendekap-nya.

kedua mata felix melebar tak percaya mengenali oknum yang barusan membawa nya kepojok hutan.

"jisung?!" pekik felix saat mulutnya terbebas dari dekapan tersebut.

"ssstttttt!!! diem gak lo?!"

jisung kembali mendekap mulut felix lagi. jangan sampai suara goa saudaranya itu terdengar oleh siapapun. bahkan untuk sosok wanita yang kini sedang berjalan dengan membawah sebilah pisau, horor.

ya, jisung sadar karena ia sempat melihat juga sosok mengerikan itu saat masuk ke tengah hutan.

di sisi lain felix masih dibuat kaget tak percaya, bahkan ia sedikit merasa bahagia. orang yang selama ini ia tunggu akhirnya muncul sendiri dihadapannya.

reflek ia memeluk tubuh sang kembar.

"lo kemana aj---" pertanyaan felix terpotong ketika melihat tangan jisung menunjuk kearah depan.




























































































"kau membunuh bayiku! kau membawa pergi bayiku!!"






































































kedua mata felix kembali melotot. di sana, di arah yang tidak jauh dari mereka bersembunyi sekarang, seorang pemuda masih setia berdiri kaku ditempatnya.

— lalu dibelakang, sosok wanita itu berjalan kearah orang itu dengan siap menghunuskan pisau yang dia genggam kuat.























































































"jeongin!" felix hendak bangkit, sebelum akhirnya jisung menahan tindakan gila saudaranya.

tidak bisa. jeongin dalam bahaya. wanita itu ingin membunuh tetangganya!

"ck! jisung, dia tetangga gue! lo gatau cewe itu bukan manusia, dia mau ngekill jeongin!" bisik felix sedikit kuat.

"itu namanya lo cari mati! diem aja disini, gue yakin dia ga bakal kenapa-napa" saut jisung membuat felix mengernyit. tahu apa memangnya dia?

felix menghela nafas pasrah, pada akhirnya dia menurut pada perintah sang kakak yang lebih tua darinya, selang 2 jam.

kembali pada jeongin. entah apa maksud anak itu hanya berdiri kaku ditengah hutan sana. sampai tidak sadar sosok wanita itu sudah sigap melayangkan pisau kearahnya.

"JEONG—hmpppp" lagi-lagi felix tak dapat berteriak karena jisung. "gue bilang diem!"












































































jleb!





































"for god sake..."











bruk!





















detik selanjutnya kesadaran felix menghilang bertepatan saat pisau tajam itu menusuk tubuh kurus, yang jeongin.

tamat sudah riwayat seorang bocah lugu nan polos mulai detik ini juga. pikir felix.















































































































































tapi setidaknya ia selamat, anggap saja jeongin adalah pengganti felix yang akan menemani sosok wanita itu pergi bersama ke neraka.


































— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

end.


• ada epilog kok :)

2. somebody help me! ⛧ lee felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang