2. somebody help me! ⛧ lee felix

☼ - 14

felix diam saja.

hening beberapa menit.

hujan benar-benar reda. felix tahu, pandangannya sedari tadi menatap ke jendela.

lelaki itu menunggu. menunggu seseorang yang akan datang menemaninya.

tapi siapa? siapa yang akan datang?

tiba-tiba ponselnya berdering. seseorang menelfon. felix segera angkat.

"maaf lix gue ga seharusnya ngomong kaya gitu. harusnya gue ngerti kalau lo takut, karna belum terbiasa sama kos baru itu"

"..."

"gue tau lo lelaki pemberani lix, gue suka lo karna lo pemberani."

"..."

"lix, bosen banget ya ga ngapa-ngapain.. atau mau gue temenin tidur ga lewat tel—

"gue ga butuh di temenin."

sambungan diputus sepihak sama felix, ia kembali beralih menatap foto chaewon diponsel.

"pembohong. lo bohong kan chewon. lo tahu gue penakut."

"lo malu punya cowo kaya gue. kenapa chae? kenapa lo ngasihanin gue?"

"gue gaperlu dikasihanin. gue butuh pertolongan. orang yang bisa ngeredain rasa takut gue."

dari jendela yang terbuka, felix melihat seekor kucing orange melompat masuk kedalam kosnya.

saat itu juga felix merasa lega, ia tidak lagi sendirian.

"kemari mpus" kedua tangan felix terulur menyambut si kucing.

manis sekali, kucing orange itu berjalan kearah felix dan duduk dipangkuannya.

tangan felix mengelus lembut kepala si kucing yang duduk bersamanya diatas kasur.

"lo kabur dari rumah ya?" kucing itu mengendus-ngendus tangan felix.

tidak lama, kedua rungunya mendengar suara langkah kaki diluar sana. ah, langkah kaki itu lagi.

kucing itu mengeong saat melihat ke jendela, felix segera menutup kedua mata sang kucing dengan tangannya.

"jangan dilihat."

karena felix tahu. sosok itu sudah berdiri diluar jendela — sedang memantau dirinya yang diselimuti kesedihan.

— • —