☼ - 21

383 123 53
                                    

tanpa mereka sadari, sosok itu sudah berdiri di balik jendela dengan tatapan arti dendam. bukan pada felix, melainkan-pada remaja lugu nan polos disampingnya.

felix dapat merasakan hawa mencekam berhembus di kamar jeongin sekarang.





"hmm... kak, kayanya kita harus idupin lilin," ucap jeongin.


untuk sekarang felix memang harus mengerti situasi. tidak mungkin sampai besok pagi mereka terus gelap-gelapan seperti ini.


"yaudah, tapi gue ikut lo nyari lilin." jawab felix.










jeongin bergegas mencari lilin di meja belajar diikuti sama felix dari belakang sambil megang ujung kaos si rubah kecil.


"hng? lilinnya habis ka-


jeongin terdiam ditempat saat menoleh kebelakang.


"kenapa? lilinnya habis? terus gimana?"

"...."

"jeongin lo masih didepan gue kan?" tanya felix mulai merasa tidak enak.

"kak felix, jangan teriak ya i-itu dibelakang kakak kayanya-

"HUAAAAAAAAAAAAAA!"


setelah puas berteriak felix hampir kembali pingsan, namun tidak jadi karna wajahnya sontak di tampar jeongin untuk sadar.

setelah itu jeongin menarik felix keluar dari kos, mereka berbelok ke kosnya seungmin.

































BRAK! BRAK! BRAK!



"kak seungmin bukakkk!!"

"seungmiiinnnn!!!"

"seungmin buka pintunya shit!! "

"hueee kak seungmin tolooonginn kita!!"

"seungminn demi neptunus pliss jangan pelit di situasi kaya gini!!!"

"kak seungminnn!!"

"KIM SEUNGMINNN"













cklek.


bruk!

seungmin berjengit kaget. disaat pintu terbuka, disitu pula felix dan jeongin terjatuh dihadapannya.















































"eee.. jeong, lampu kenapa mati ya?"

- • -

- • -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. somebody help me! ⛧ lee felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang