LOL - 16

2.7K 87 11
                                    

Dimas kini tengah berada di rumah alvin, dengan dalih menjenguk serta melihat perkembangan kesehatan alvin yang sakit alias pura-pura sakit itu.

Bella telah pulang dari kegiatan bertemu nindi, sampai di rumah dia melihat bahwa dimas tengah berkunjung, pelan-pelan bella berjalan mendekati alvin dan dimas.

Beberapa meter sebelum sampai pada 2 orang tersebut, bella telah mendengar pertanyaan alvin dengan nada penuh kesedihan.

"Dim, apa gue baiknya minta bella ceraiin gue ya?"

"Lo gila?"

"Kasian bella kan dim, harus punya suami gak guna kayak gue. Gue buta dim, gue juga lumpuh."

"Ck, jangan aneh lo. Lo mau cerai? Terus lo siapa yang bantu ngurusin lo."

"Huh, gue bakal hidup di panti jompo lah. 95% aset gue bakal gue kasih ke bella, 5%nya lagi buat biaya hidup gue."

"Lah, si bella kan udah kaya, gak perlu aset lo. Lo yakin bisa hidup tanpa bella? Lo kan udah bucin banget sama dia."

"Nggak yakin juga sih, tapi gue tau bella sama gue cuma kasian kan dim?"

Bella kini tengah duduk di samping dimas mendengar keluh kesah alvin. Bella mengkode dimas biar gak bilang ke alvin kalo dia juga ada.

"Darimana lo nyimpulin gitu sih vin. Heran guenya."

"Dari kita di jodohin sampe udah nikah gini, kita bahkan gak lebih dari 10 kali pergi bareng dim. Lo dulu juga tau kan dia pengen nikahnya pun cuma sederhana aja. Bukankah itu berarti dia gak pengen ada yang tau pernikahan ini ya dim?"

"Gak juga sih. Mungkin bella suka sederhana kan?"

"Tapi bahkan kita gak pernah keluar bareng selain pas tunangan, persiapan pernikahan,  pernikahan, atau pas gue di rumah sakit."

"Kan sekarang banyak yang tau bella istri lo."

"Huh, itu kan gak sengaja bocor gara-gara kejadian itu dim. Lo gatau kan gimana mesra dan perhatiannya bella ke regan? Gue cemburu dim. Harusnya gue juga amnesia sih bukan buta biar gue lupa kalo bella cuma suka ke regan."

"Lo kan bisa bilang ke bella."

"Gue harus bilang apa? Cemburu sama regan? Atau gue minta waktunya biar bisa pergi bareng gue selain sekedar nemenin gue ke rumah sakit?"

"Ya lo bilang aja semua yang lo pengen lah bego."

"Hak apa yang gue punya? Lo lupa gue itu cacat dim, gue bahkan sekarang gak lebih seperti mayat bernafas. Lo kira, gue berhak buat jalan-jalan bareng dia gitu?"

"Berhak. Lo suami bella, kalo lo lupa."

"Gak, gue gak berhak. Gue cuma bakal bikin malu dia kalo ada yang tau keadaan gue sekarang."

"Ribet lo. Terus lo pengen gimana? Apa bella buat gue aja? Gue masih jomblo dan perawan loh vin."

"Lo suka bella?"

"Suka."

Alvin yang mendengar jawaban dimas pun berubah pucat dalam sekejap mata. Bella yang melihat itu pun merasa khawatir dan langsung bergegas ke alvin. Sedangkan dimas sendiri sudah mengumpat dihati melihat drama sahabatnya itu, sialan emang, tau bella mau mendekat langsung aja ngedrama menjual kesedihan.

"Sialan lo dim, cepetan tolongin suami gue, dia sesek nafas nih." teriak bella pada dimas yang sedang diam menonton alvin kesulitan bernafas.

Mendengar teriakan bella, dimas pun langsung menolong alvin meski hatinya kini penuh umpatan memaki alvin yang sangat lihai bersandiwara.

Lie On LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang