keadaan alvin semakin meningkat cukup pesat. Alvin sudah berbicara dengan lancar, bahkan tidak lagi mengalami hipersaliva. Sekarang, alvin bahkan sudah mampu menggerakkan kedua tangannya meski masih pelan dan kedua tangan itu tak lagi hanya menjadi hiasan bengkok di depan dadanya. Sedangkan untuk kedua kakinya, alvin memilih untuk tetap lumpuh, bahkan alvin juga tak berniat untuk menyembuhkan impotennya sama sekali. Sungguh aneh memang.
"Huh, dulu aja pas aku masih gak bisa ngapa-ngapain di ajak ngomong terus, eh sekarang malah di diemin." ucap alvin pada bella yang tengah mendiaminya itu. Sedangkan bella yang mendengar sindiran alvin tetap acuh tak acuh.
"Kamu kenapa sih bell?" tanya alvin dengan frustasi. "Aku salah apa sih? Kamu mau nikah lagi udah aku bolehin kan? Kok malah kamu marah? Harusnya aku loh yang marah."
"Harusnya kan kamu gak ngebolehin, kenapa di bolehin cobak?" keluh bella pada akhirnya.
"Lah, kamu yang dari kemarin ngerengek mau nikah sama dia kan?" ucap alvin, tuh kan dia serba salah. Padahal dia nih yang mau di madu sama lelaki lain. Ya, semoga aja sih, lelaki itu gak mati duluan sebelum dia berhasil menikah dengan bella. Kalo mati duluan, ya udah anggap aja kan ya berarti dia gak di restui jadi madunya.
"Pokoknya, harusnya di larang dong." kekeh bella.
"Kamu mau nikah lagi nggak sih sebenernya itu?" tanya alvin yang bingung sama kelakuan bella.
"Nggak lah. Gak ada calonnya yang seperti ucapan ku itu" keluh bella
"Terus, yang katanya mau kamu nikahin itu siapa sih?" tanya alvin lagi.
"Oh, itu tokoh utama wattpad yang aku baca lah. Aku pikir enak juga punya suami kayak tokoh di cerita itu kok." jawab bella tanpa bersalah.
"Wattpad? Cerita fiktif? Cuma cowok khayalan? Gak sesempurna itu?" tanya alvin dengan terheran.
"Nggak. Mana ada yang sesempurna itu cobak. Ganteng, kaya raya, keren, perfect, perhatian, peka, posesif, penyayang, masih humoris lagi. Banyak juga poin plus lainnya." jawab bella.
"Kalo aku di mata mu gimana?" tanya alvin penasaran.
"Kaya, posesif, bucin." jawab bella setelah merenung beberapa saat.
"Cuma itu? Aku gak keren? Gak ganteng?"
"Ganteng, keren kok."
"Serius?"
"Ya."
"Terus bedanya aku sama tokoh fiktif itu apa?" tanya alvin dengan serius.
"Dia gak lumpuh, gak pake kursi roda."
"Jadi, kamu gak suka kursi sialan ini?" tanya alvin dengan suara yang dalam.
"Bukan gitu." elak bella, mana dia gak suka, udah banyak tahun loh dia nerima alvin dalam banyak kondisi nya itu. Dia kan bucin sama alvin gara2 alvin cacat, cuma tokoh fiktif itu juga menggoda sih. Kan jadi pengen bercandain alvin jadinya, eh si alvin malah gak bisa di ajak bercanda.
"Jujur saja, kamu benci kaki sialan ini kan?" tanya alvin sambil membuka selimut tebal yang menutupi kedua kaki kecilnya yang telah bergelambir itu.
"Aku gak benci kaki mu." jawab bella serius.
Alvin yang sudah emosi pun tak mempedulikan perkataan bella. Alvin memaksa tubuh setengah lumpuhnya untuk berdiri.
"Kamu menyakiti tubuhmu." ucap bella yang memeluk tubuh alvin yang hampir terjatuh karena tindakan alvin itu.
"Lepasin. Aku bakal tunjukin kalo aku juga bisa jalan gak butuh kursi roda sialan." teriak alvin.
Mendengar perkataan alvin, bella pun langsung melepaskan tubuh alvin hingga tubuh itu terjatuh ke lantai dengan keras. Alvin yang telah berada di lantai pun berusaha berdiri, tapi jangankan berdiri, untuk bangun dan bisa duduk saja dia harus mengalami beberapa kali kegagalan. Hingga setelah beberapa lama alvin berusaha mengangkat pantatnya masih saja belum berhasil, bella yang telah menonton dari tadi pun mendengus kesal melihat kekeras kepalaan si alvin. "Udah capek belum?" tanya bella.
"Belum. Aku bisa kok." alvin masih bersikeras mencoba.
Tanpa basa basi bella pun mengangkat tubuh alvin dan membaringkannya di sofa kamar. "Kelamaan, sampai kamu pingsan juga gak bisa keangkat pantat mu itu. Jangan keras kepala, pake aja kursi roda. Udah deh ganteng, keren dan unik. Gak usah jadi orang lain."
"Tapi kamu kan gak suka."
"Aku gak bilang kalo aku gak suka. Banyak kondisi kamu yang harusnya bisa lebih menjadi alasan untuk ketidak sukaan ku daripada kondisi mu sekarang. Jangan ngeyel, kalo ngeyel kamu tuh nyebelin." ucap bella sambil sibuk membuka baju alvin yang sudah basah karena keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie On Love
Humorkehaluan semata.. sekedar hiburan pribadi.. di luar nalar logika..