Bella yang tengah hamil muda menjadi begitu mager, dia lebih suka rebahan di tempat tidur. Bella juga menjadi sangat manja pada alvin. Sedangkan alvin sendiri, dia mengalami mual muntah yang sangat parah. Bisa di bayangkan bagaimana repotnya saat alvin yang cacat harus mengalami mual muntah parah dengan bella yang tidak mau jauh sedikit pun darinya. Entah alvin harus tertawa atau menangis dengan keadaannya sekarang.
"Bell, pusing banget ih." rengek alvin pada bella, pasalnya yaa dia kan lagi pusing, belum lagi mual muntah parah yang menyiksanya, eh si bella sang istri tercinta malah enakan rebahan sambil berbinar-binar menatap para jajaran idolanya.
"Udah ah, sini deh rebahan." ucap bella dengan santai.
"Mau di perhatiin bella." ucap alvin dengan penuh keluhan.
"Yang hamil kan aku, kok jadi kamu yang minta di perhatiin."
"Emang gak boleh?" tanya alvin dengan tajam.
"Aneh kamu." jawab bella dengan acuh.
"Pengen sakit aja, biar di perhatiin bella lagi." ucap alvin sendu. "Dulu kan bella perhatian banget ke aku pas aku lagi sakit."
"Ya iyalah, gimana gak perhatian orang kamu sangat menyedihkan tak berdaya."
Mendengar jawaban bella, alvin pun semakin geram. Kenapa sih, setelah hamil bella udah gak perhatian, belum lagi bicaranya yang makin pedas benget sama dia. Ini bawaan hamil apa kesempatan dia nyindir sih?
"Ya udah, aku mau cacat aja selamanya." ucap alvin dengan serius.
"Udah cacat kan? Kamu kan di vonis gak bisa kembali normal seperti dulu." jawab bella kelewat santai.
"Iya aku cacat, selamanya aku bakal di kursi roda. Tapi kamu masih aja acuh ke aku." keluh alvin. "Aku gak mau sembuh bella. Aku gak mau kamu abaikan. Aku kira kalo kaki ku lumpuh selamanya, aku bakal kamu perhatikan selalu, tapi kenapa kamu sekarang acuh lagi ke aku?"
"Jangan aneh deh, aku itu lagi mager aja sih. Kan wajar namanya juga hamil muda."
"Dia yang masih di kandungan mu saja udah bikin kamu gak peduli ke aku, gimana kalo dia lahir?"
"Dia anak mu loh."
"Gak peduli. Aku cuma mau kamu hanya perhatian ke aku saja." jawab alvin dengan muram. "Bahkan jika itu artinya selamanya aku bakal jadi mayat hidup."
"Sudahlah lakukan sesuka mu." bella menjawab dengan pasrah. Terserah lah, apa yang mau di lakukan alvin, bella gak peduli. Lagian bella lebih suka alvin bergantung penuh padanya seperti dulu daripada sekarang, ingat ya, baginya, alvin itu lebih menggoda saat seluruh tubuhnya lumpuh daripada sekarang ketika hanya kakinya saja yang lumpuh.
"Kamu janji bakal peduli sama aku jika aku seperti mayat hidup? Kamu bakal kembali perhatian kan?" tanya alvin penuh harap.
"Ya, lakukan semua sesuka mu."
"Aku mau cacat seumur hidup bell, aku mau kamu hanya perhatian ke aku." ucap alvin dengan semangat. "Ya aku bakal cacat dengan parah. Semakin parah semakin baik kan? Kamu gak bakal ninggalin aku jika aku sudah cacat dam gak bisa apa-apa."
Dapat di lihat jika alvin sangat bertekad menjadi cacat kembali, sedangkan bella di hati juga sudah sangat menunggu alvin kembali tak berdaya. Ingatkan bahwa keduanya sama-sama gila, entah mengapa alvin sangat suka menjadi cacat sedangkan bella juga semakin bernafsu jika melihat alvin dengan tubuh cacat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie On Love
Humorkehaluan semata.. sekedar hiburan pribadi.. di luar nalar logika..