Masa lalu adalah alasan utama kepribadian bengkok yang di miliki bella maupun alvin.
Bagi bella, semakin dia mendominasi, semakin terpuaskan hasratnya. Selama miliknya tak berdaya di bawah perlindungannya, bella percaya dia tidak akan pergi meninggalkannya, tidak pula akan berkhianat padanya. Bella tidak perlu terluka, cukup rawat dan rasakan kebahagiaan bersama.
Untuk alvin sendiri, dia yang kekurangan kasih sayang pun rela menyerahkan semua hal untuk sebuah perhatian dari orang yang di cintainya, dan orang itu tentu saja bella.
Dengan pemahaman karakter masing-masing tanpa sadar ataupun tidak satu demi satu dari mereka dari awal telah merencanakan semua itu yang hampir sinkron, tak persis sama tapi dengan tujuan yang sama.
Saat ini, akhirnya alvin memilih menjadi cacat seumur hidupnya, bergantung penuh pada bella di bawah caci dan hinaan orang di sekitar. Bagaimana pun menjadi sebuah daging tak berdaya pasti membawa pandangan jijik dari lingkungan sekitar. Tapi apa daya, dia rela dan dia bahagia melakukan semua, hanya demi dia, demi seorang bella semata. Wanita yang di cintai sepenuh hati dan jiwa. Bahkan sebelum memutuskan semua rencana itu, alvin pun sudah memindahkan segala asetnya di bawah komando bella, cukup memiliki bella dia tak perlu lagi semua hal yang ada di dunia. Sekarang, sepenuhnya, alvin hanya tentang belas kasihan bella tentang kehidupannya, semoga bella mampu mencintainya sesuai harapan terbesarnya. Mungkin ini juga definisi cinta sederhana penuh ego juga pengorbanan.
Di sisi bella, bella yang telah begitu kaya, menjadi semakin kaya karena limpahan aset milik alvin yang resmi menjadi miliknya. Hasratnya untuk mendominasi pun terpuaskan dengan keadaan alvin yang tak berdaya. Alvin tak akan berkhianat, alvin pun tak akan pergi berpaling darinya. Sesuatu yang selalu dia takuti, di khianati juga di tinggalkan seperti dulu kembali.
Mungkin, orang lain akan menghina dan memandang jijik pasangan mereka. Tapi peduli apa dia? Toh dia bahagia dengan keadaan alvin. Mereka pun tak akan terang-terangan menghina alvin, bagaimana pun arus ekonomi masih terpengaruh banyak oleh kehadiran mereka. Menginjak mereka yabg menghina itu mudah, tapi kebahagiaan hati itu sulit, bella menyadari semua itu.
Merawat alvin, bella melakukan dengan sepenuh hati. Alvin telah di jadikan sebagai bayi rapuh di dalam ranjang megahnya, mendapatkan segala hal terbaik yang bella miliki. Dengan mata hangat penuh cinta bella menatap tubuh telanjang alvin yang menjijikkan mata, selang NGT di hidung, ventilator di leher, hingga pampers yang terpasang rapi menutupi bawahnya. Ah, sudahlah, semakin berhasrat saja bella dengan tubuh itu. Alvinnya tak perlu tubuh sehat, tak perlu mata normal, tak perlu mengucapkan berjuta kata cinta ataupun janji, hanya perlu seperti sekarang tak pergi dari sisinya.
Tubuh tak berdaya dengan bentuk aneh itu bagitu indah di mata bella. Mata rabun setengah buta itu pun sangat mempesona, sayu namun membuat bella tak mampu berpaling darinya. Bibir terbuka lebar bahkan lidah yang menjulur keluar ditemani aliran liur itu baik-baik saja, tak perlu mereka mengucap kata cukup jadi tepat ternyaman ciuman bella yang penuh cinta.
Organ bawah yang terkulai tak berdaya itu tak masalah, bella tak perlu penerus tahta hanya ingin pendamping hati dan jiwa. Bella suka membelai alat bawah alvin dengan tangan daripada berhubungan badan, itu sebuah fakta. Nyatanya, bella lebih suka tubuh seorang berlumuran air kencing juga feses daripada berlumuran sperma setelah tidur dengan banyak wanita seperti dulu sang ayah tercinta.
Cinta tentang alvin dan bella itu luar biasa gila dan jauh dari nalar manusia..
Namun, cinta yang gila seperti itu sebenarnya selalu ada, hanya hadir dengan cara berbeda. Karena apapun itu, jika tentang cinta pasti menabrak batas rasional manusia.
Dalan cinta hanya dua pilihan, berani dengan gila berjuang memiliki atau berani menjadi gila untuk sebuah keiklasan melepasnya.-end-
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie On Love
Humorkehaluan semata.. sekedar hiburan pribadi.. di luar nalar logika..