Yang biasanya coment, serius loh aku mau tanya nih. Kalian kalo lihat kelakuan si alvin gimana sih? Ngakak atau jengkel? Jawab jujur yaa...
*********
Sebulan penuh kehidupan berdua alvin dan bella di kota kecil itu pun selesai, mereka beserta lainnya telah kembali ke kota asal. Kegiatan yang berkedok liburan padahal cuma berduaan di villa selama sebulan pun resmi di gantikan rutinitas pekerjaan bella yang sudah menanti. Bella kembali sibuk bekerja, alvin pun kembali menghabiskan waktu untuk menanti kepulangan bella di rumah besar itu sambil menyusun rencana selanjutnya.
Alvin tengah gundah, dia ingin menjadi sembuh, melakukan tugas layaknya lelaki pada umumnya, termasuk untuk kegiatan ranjang yang tak pernah lagi tertunaikan setelah kecelakaan keduanya. Dulu sih, saat dia masih cuma lumpuh kakinya aja, mereka masihlah begitu, meski sulit dan banyak usaha, bahkan bella yang harus memimpin tapi mereka masih aktif melakukannya. Sedangkan sekarang? Mau gimana? Dia kan bikin dirinya sendiri impoten, tubuhnya lumpuh lunglai bagai tak bertulang loh, bisa ciuman hot aja udah syukur banget loh seperti yang mereka lakukan beberapa kali selama di luar kota. Alvin mencium tubuh bella dari atas kursi roda dengan sulit dan banyak usaha buat berhasil membuat bella puas, sedangkan tubuh alvin sendiri yang di beri tanda bella di leher maupun dada hingga perut tak merasakan papa. Bahkan sang adek yang di goda sedemikian rupa pun begitu teguh tertidur, alvin kan gak enak melihat bella udah lama gak olah raga ranjang. Tapi, kalo dia sembuh, dia bakal lebih di abaikan dong, lihat aja, sekarang bella udah sibuk lagi. Padahal kan meski bella gak kerja tetep aja kaya, penghasilannya bakal tetep masuk rekening loh. Contoh aja suaminya ini, meski gak kerja dan jadi suami cacat, penghasilannya masih ratusan juta dolar loh perbulan, runtuk alvin dengan jengkel di hati.
Malam hari, alvin yang tengah duduk di kursi roda menghadap jendela melihat mobil bella memasuki halaman. Melihat itu pun alvin langsung menjalankan kursi roda elektriknya ke dekat meja kecil yang berada di kamar. Terlihat di atas meja ada segelas minuman. Selesai menghitung waktu kapan bella sampai membuka pintu kamar, alvin pun mencoba meraih gelas di meja tersebut dengan tangan kirinya. Tubuh lunglai alvin yang di ikat beberapa sabuk pengaman dengan erat pun tentunya tak bisa condong ke depan. Alvin pun mengklik sabuk pengaman paling atas yang berada di depan dadanya agar terlepas kemudian menjulurkan tangan kirinya lagi untuk meraih gelas tapi tetap tak sampai meski dahinya sudah berkeringat. Alvin pun kembali melepas sabuk pengaman kedua yang berada di perutnya dan melakukan gerakan mengambil gelas lagi. Tubuh alvin yang tak punya daya topang pun hampir terjungkal kedepan, untungnya bella menangkap tubuh alvin sebelum kepala alvin membentur pinggiran meja.
"Kok gak sekalian aja sih pengaman di paha sama kaki tungkai mu di lepas sekalian? Biar kamu rebahan di lantai." ketus bella. "Kenapa pengaman di dada sama perut di lepas coba? Kan udah tau kalo tubuh mu gak berdaya. Tubuh mu itu gak punya kekuatan, bahkan buat duduk sandaran aja melorot kalo gak di iket. Kenapa malah di pake buat ambil gelas yang jelas gak bisa kamu gapai sih?" omel bella dengan nada meninggi tanpa sadar, bella sungguh sangat khawatir jika alvin terjatuh.
Alvin yang mendengar perkataan bella sudah memerah. "Aku sangat haus, maaf, aku udah jadi orang yang gak berguna, bahkan untuk ngambil minuman sendiri pun gak bisa." ucap alvin pelan.
"Lain kali, kalo udah tau gak bisa, minta tolong asisten mu, mereka di bayar buat bantuin kamu. Jangan sok bisa sendiri." ucap bella sambil berbalik dari menatap alvin ke menatap sofa untuk menaruh tasnya di sofa juga melepas blezzernya dan juga menaruhnya di sofa. Setelah selesai dengan kegiatannya, bella kembali menatap alvin, alvin yang cuma di tinggal berpaling beberapa waktu itu pun tangan kirinya sudah memegang dadanya dengan wajah pucat dan nafas yang terlihat berat, tak lupa air mata juga sudah keluar. Bella yang melihat itu pun sangat merasa bersalah, bella pun segera menolong alvin yang tengah kesakitan mendapat serangan jantung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie On Love
Humorkehaluan semata.. sekedar hiburan pribadi.. di luar nalar logika..