14 - NASIHAT

66 3 0
                                    

HAPPY READING!

-Manjanya saya hanya kepada anda-

Arga

🌠🌠🌠

Rora mengangkat kakinya ke atas meja, ujian hari kedua selesai. Ia melirik Arga yang duduk di sampingnya, Rora menggeser tubuhnya ke samping, saat kepala Arga hendak menyender di bahunya.

"Nyender-nyender, keenakan lo!" Desis Rora menyindir Arga.

Arga terkekeh, "yaudah, lo aja yang nyender." Ujarnya sambil menepuk-nepuk bahunya sendiri.

"Ga dulu, meja ini masih bisa digunain." Tolak Rora, lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja. "Gue beda sama lo, gak pergunain yang ada di sekitar. Maunya sama gue... Aja." Cibir Rora.

Arga terkekeh geli. "Emang mau? Kalau gue pergunain yang lain?" Tanya Arga menaik turunkan alisnya, Rora yang tahu arti lain dari pertanyaan Arga itu, hanya memutar bola mata malas. "Gak mau 'kan?"

Rora menampol kepala Arga, "suka-suka lo deh!" Kesal Rora.

"Pulang yok." Ajak Arga, sambil menarik baju Rora seperti anak kecil yang mengajak mamanya untul pulang.

Rora mendengus, "ntaran, gue mau nenangin otak gue, udah berasap." Jelas Rora, agar Arga mengerti.

"Kan yang berasap otak sayang, bukan kaki atau mata...." Balas Arga sambil terkekeh garing.

Rora berdecak. "Suka-suka gue, udah diem! Nurut sama pacar!" Tegas Rora, dan langsung menutup mulutnya, karena salah bicara.

"CIE CIE...." Sorak beberapa siswa/i yang masih nangkring di kelas ujian.

Arga tersenyum lebar, dirinya baru saja mendengar Rora yang mengaku dirinya adalah pacar Arga. Sementara Rora sibuk mengumpati dirinya sendiri dalam hati.

🌠🌠🌠

Rora meniup jagung bakar miliknya yang masih panas. Sore ini Rora, Reno, dan Lukas menghabiskan waktu bersama di jembatan yang berhadapan dengan pantai. Rora menyodorkan jagung bakarnya pada Lukas.

"Pegangin, panas." Keluhnya. Lukas yang berprofesi sebagai abang yang perhatianpun langsung mengambil alih jagung milik adiknya.

Rora menyenderkan tubuhnya di dinding jembatan. Matanya yang sedikit menyipit itu berusaha melihat pemandangan indah yang ada di ujung pantai. Rora mengalihkan pandangannya ke sebelah kiri, dimana tempat Reno berdiri sambil memakan jagungnga.

"Abang kuliah hari apa aja sih? Kok bisa bagi waktu?" Heran Rora, kedua abangnya saling pandang.

"Sabtu, jum'at." Jawab Lukas.

"Senin, selasa." Jawab Reno.

Rora mengernyit, kedua abangnya menyebutkan hari yang berbeda. Rora masuk di tengah-tengah antara keduanya. "Yang bener, hari apa?"

"Sabtu, dan Jum'at." Kata Reno.

"Senin, Selasa." Kata Lukas.

Rora menggaruk tengkuknya, "Hah?"

"Sabtu, jum'at Lukas...." Tekan Reno sedikit menggeram.

AROGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang