Part 2.Far

13.9K 848 46
                                    

Selamat Membaca





















"Bangun baby kita makan dulu ya, "




Arsen berusaha membangunkan adik kesayangan nya itu dengan mengusap penuh sayang pipi putih milik adiknya. Sesekali di kecup nya dahi sang adik yang tampak begitu nyenyak dalam tidur nya.



Kaki nya terus berjalan ke arah pintu utama mansion dengan kedua pengawal nya yang mengikuti dari belakang. Di gendongan koala nya Aciel masih begitu nyaman dalam posisi nya. Pintu di buka dan ia langsung di sambut kepala pelayan dan beberapa pengawal yang tampak siaga di dalam.

"Semua sudah bersih?? " Tanya nya datar pada sang kepala pelayan.



Pria itu mengangguk tegas sembari menunduk menatap tuan muda nya. "Sudah Tuan Muda, semua yang di perlukan untuk pemakaman tuan besar sudah kami bersihkan sesuai perintah anda." Jawab nya sopan.


Arsen mengangguk kemudian mendudukan dirinya di salah satu sofa di sana, masih dengan Aciel di pangkuan nya. "Aciel masih capek hmm?? " Tanya sembari mengusap punggung adik nya dengan sangat lembut.




Dilihat nya kembali raut sendu Aciel yang begitu kentara dan jangan lupakan mata sembab milik adiknya sebab terlalu banyak menangis. Wajar saja karena sebenarnya kematian daddy mereka yang begitu tiba tiba. Walau dokter bilang daddy nya memang punya masalah dengan jantung nya tapi baik ia dan Aciel tak menyangka sang daddy akan secepat ini meninggalkan mereka.




"Barang nya sudah kalian bereskan?? " Tanya Arsen lagi kepada kepala pelayan yang ada di depan nya.



"Sudah tuan kami sudah mengemas semua barang barang yang Anda minta." Ucap nya.



Arsen mengangguk puas mendengar jawaban itu. Sebuah smirk muncul di sudut bibir nya. Semua ini salah wanita itu yang berani memancing nya. Sepertinya juga wanita itu lupa jika ia akan melakukan apapun yang ia inginkan tanpa peduli siapa orang itu. Ia bahkan bisa melakukan apapun yang ia mau dan tak ada seorang pun yang mampu melarang nya.




"Aciel bangun, kamu tidak boleh terlambat makan baby." Arsen melepaskan pelukan adik nya, bagaimana pun adik nya tak boleh melewatkan jam makan nya.




Aciel yang merasakan pergerakan segera mengerjapkan manik bulat nya yang sedikit sembab. Menatap heran kakak nya yang tepat di depan nya. Dan apa apaan dengan posisi ini?? bagaimana bisa ia berakhir di pangkuan kakak nya dan lagi masih ada beberapa maid di sini.





"Kak___" Aciel bergerak cepat ingin segera turun dari pangkuan kakak nya. Ia malu sekali dengan para maid dan pengawal yang melihat mereka. Walau kejadian seperti ini sudah sangat biasa namun tetap saja ia masih merasa tidak nyaman



Arsen yang melihat adiknya yang bergerak ingin turun membuatnya menggeram tak suka, diremat nya pinggang sempit sang adik agar tetap diam di posisi nya. "Aciel." Ucap nya dengan suara rendah nya.



Aciel menengguk ludah nya merasa nyeri saat telapak tangan kakak nya meremat pinggang nya terlalu kuat. "Kak lepas Aciel mau turun. " Ucap nya memohon.

Crazy BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang