Selamat Membaca
Aciel menatap pintu kamar nya yang tertutup rapat. Sejujurnya ia masih tak paham kenapa mantan kekasih kakaknya itu ada di mansion nya. Ia hanya menangkap jika gadis yang terpaut beberapa tahun di atas nya itu akan tinggal di sini selama 2 bulan. Entah apa alasannya pun ia tak paham karena ia bahkan baru mengetahui nya hari ini. Dan seingat nya beberapa hari lalu kakaknya begitu keras pada gadis itu. Tapi entah kenapa kakaknya justru membiarkan gadis itu tinggal di sini selama 2 bulan lama nya.
Tidak, bukannya ia tak suka. Sebaliknya ia justru sangat senang karena setelah ini ia tak akan kesepian lagi di mansion. Ia dan mantan kakaknya itu sudah begitu dekat sebelum gadis itu tiba tiba pindah ke luar negeri entah untuk alasan apa. Saat ia tanya pada kakaknya pun kakak nya hanya diam dan enggan membahas nya. Entahlah apa alasan kakaknya tiba tiba mengakhiri hubungan nya dengan kak Kaylee waktu itu.
Menghela nafas kasar mata nya kembali mengerling menatap jam dinding yang terdapat di kamar nya. Sudah hampir 1 jam dan kakaknya belum kembali, padahal biasanya kakaknya tak bisa jauh darinya. Entah dia harus merasa lega atau khawatir karena sejujurnya perasaan lega lebih mendominasi nya karena ia masih merasa was was di dekat kakaknya semenjak kejadian beberapa waktu lalu.
Ia kini menatap ke arah kaki nya yang terbalut celana panjang longgar miliknya. Menatap pergelangan kaki nya yang terdapat beberapa bekas luka yang masih belum hilang sepenuhnya. Sejujurnya luka itu tak lagi se menyakitkan beberapa hari lalu tapi tetap saja rasanya cukup nyeri saat ia harus berdiri terlalu lama. Padahal ia pikir ia tak akan membuka mata nya lagi saat merasa tubuh nya begitu panas pagi itu. Ia setengah sadar waktu itu tapi ia dapat melihat dengan cukup jelas bagaimana raut panik kakaknya.
Kakaknya itu terlalu sulit ditebak, saat ini mungkin kakaknya begitu lembut tapi entah beberapa jam lagi kakaknya itu akan berubah begitu kasar dan emosian.
Cklek
Mendengar pintu dibuka sontak membuat nya refleks mengeratkan genggaman nya pada selimut yang sejak tadi ia gunakan. Netra nya menatap awas ke arah pintu di hadapan nya.
"Aciel."
Seketika tubuh nya langsung menegang mendengar suara orang yang telah membuka pintu kamar nya, diikuti sosok kakaknya yang masuk sembari membawa jas yang ia sampirkan pada lengan nya. Kakak nya terlihat begitu rapi seolah akan pergi ke suatu tempat atau mungkin dugaan nya benar??
"Kenapa?? " Tanya Aciel tanpa sempat ia menunggu kakaknya duduk.
Arsen yang baru masuk dan berniat mendudukkan dirinya di ranjang Aciel sontak menaikkan alisnya tanda tak paham dengan pertanyaan tiba tiba tersebut.
"Kakak tidak mengerti. " Jawab nya sembari duduk di sebelah Aciel dan mengusap halus surai adiknya tersebut.
Aciel tak menolak, ia justru diam menerima segala perlakuan kakaknya.
"Kenapa kak Kaylee di sini??"Lanjut Aciel.
"Aciel tidak suka?? " Tanya Arsen serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Brother
Teen FictionAciel sadar jika kakak nya itu selalu memprioritaskan nya dan selalu memberikan apapun yang ia inginkan namun ia tau betul jika kakaknya itu menentang keras kebebasan nya. "Aciel tau kan kakak tidak suka kalau adik kakak jadi pembangkang?? " "Aciel...