Selamat Membaca
Arsen menghela nafas kasar saat baru memasuki mansion nya. Tubuhnya luar biasa pegal karena harus menempuh perjalanan cukup jauh demi ke salah satu cabang perusahaan nya. Sebenarnya ia bisa saja menginap dan baru pulang besok pagi tapi ia sangat tidak rela meninggalkan Aciel di mansion tanpa dirinya. Jadi demi menemui Aciel ia rela menghabiskan berjam jam duduk di mobil dan pulang di sore hari menjelang malam ini. Menatap jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan tangan nya, jam sudah menunjukkan pukul 5 lebih yang artinya Aciel nya pasti sudah menunggu nya di dalam kamar nya.
Tersenyum kecil membayangkan bagaimana wajah cemberut Aciel karena ia pulang cukup terlambat padahal tadi ia berjanji akan secepatnya pulang. Menggelengkan pelan kepala nya, ia menatap kepala pelayan yang datang menghampiri nya dengan tergesa.
"Selamat datang tuan. " Sapa nya sembari membungkuk hormat.
Arsen mengangguk pelan, "Siapkan makan malam, saya akan menemui Aciel terlebih dahulu." Perintah nya.
"Tuan maaf___"
Arsen mengernyit heran, menatap gerak gerik kepala pelayan nya yang terlihat panik. Seketika pikiran buruk langsung memenuhi pikiran nya. Wajah nya mengeras, menatap pria di hadapan nya dengan begitu tajam.
"Katakan." Titah nya tajam.
"Tuan__tuan kecil sedang berada di taman belakang tuan." Jelas nya takut takut.
Arsen menggeram, menatap penuh amarah pada pria di hadapan nya. Tangan nya mengepal kuat seolah siap memberikan satu pukulan pada pria di hadapan nya. Tapi pikiran nya kembali tertuju pada Aciel. Yang seharusnya ia lakukan sekarang adalah menemui milik nya dan memberinya hukuman karena berani melanggar aturan nya untuk tidak keluar dari mansion tanpa seijin nya.
"Kau tau kau akan mendapatkan hukuman bukan?? " Arsen berucap tajam.
Pria itu mengangguk ketakutan, "Maaf, maafkan saya tuan."
Arsen tak menghiraukan nya, sebaliknya ia justru berbalik ke arah Marcel yang memang sedari tadi berdiri di belakang nya. Marcel yang di tatap seperti itu jelas paham apa yang di maksud oleh tuan muda nya itu.
"Siapkan hukuman untuk nya. " Titah nya.
"Baik tuan. " Marcel mengangguk tegas.
"Tuan___saya mohon____"
"Shut the fuck up!! " Bentak Arsen tajam.
"Marcel cepat urus dia, aku harus menangkap kelinci nakal milikku dan memberinya sedikit pelajaran. " Lanjut nya tanpa mau di bantah.
Tanpa menunggu balasan dari bawahan nya ia segera bergegas menuju taman belakang mansion yang berada cukup jauh mengingat betapa besar nya mansion peninggalan daddy mereka ini. Langkah nya begitu cepat, mengabaikan tatapan heran para penjaga yang sedang bertugas. Tangan nya menarik dasi yang mengikat kerah nya, membiarkan nya menggantung begitu saja. Sampai langkah nya terhenti tepat di pintu belakang mansion yang terbuat dari kaca sehingga dapat membuatnya mengetahui keadaan taman yang luas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Brother
Teen FictionAciel sadar jika kakak nya itu selalu memprioritaskan nya dan selalu memberikan apapun yang ia inginkan namun ia tau betul jika kakaknya itu menentang keras kebebasan nya. "Aciel tau kan kakak tidak suka kalau adik kakak jadi pembangkang?? " "Aciel...