06. Terjadi Lagi

399 19 0
                                    

"Sepuluh"

"Sebelas"

"Dua belas"

"Tiga belas"

"Empat belas"

"Lima belas"

"Enam belas"

"Tujuh belas"

Denis ternganga lebar saat melihat Sonya membuka satu persatu Sonya membuka kartu-kartu tersebut. Denis gusar dan panik, dia mengubah posisi duduknya berusaha mengusir rasa cemas tapi tetap saja semua itu tak ada artinya saat Sonya berhasil membuka kartu yang ke 20.

"Dua puluh"

"T-tidak mungkin..."

"Sangat mungkin," Sonya duduk di atas meja sambil melihat kearah Denis yang masih belum percaya dengan semua itu.

"Kau---"

"Kau pikir aku ini bodoh?" Sonya memalingkan pandangannya dengan sedikit menciptakan lengkungan tipis di bibirnya. "Sejak awal aku sudah memperhatikan jalan permainan, aku memang sengaja membuka 4 kartu untuk memastikan bahwa kau bermain curang, dan ternyata memang benar"

"A-apa maksud mu?"

Sonya mengambil sebuah kartu dan menunjuk garis putih di belakang kartu itu. "Semua kartu memiliki garis ini, tapi 20 kartu tertentu memiliki garis putih yang berbeda di setiap sudutnya"

Sonya langsung melempar kartu itu tepat di wajah Denis yang masih terdiam dan melihat kearah Sonya tidak percaya. Karena ini adalah kali pertamanya ada yang berhasil mengalahkan dirinya, Sonya pun turun sambil membawa koper berisi uang dari Denis tadi.

"Terimakasih....."  Sonya melangkah pergi meninggalkan tempat itu, pandangan orang-orang masih tertuju padanya. Begitupun juga dengan Denis yang telah kehilangan uangnya dalam waktu 30 menit saja.











••••••








"Jika benar aku hamil, lantas mengapa aku tidak merasakan kehidupan dalam perut ini?" Sonya meraba-raba perutnya, dia merasa aneh karena 3 Minggu sudah berlalu sejak kejadian dalam Apartemen Edward dia masih belum merasakan apa-apa, di tambah tak ada istilah ngidam ataupun mual. "Aneh..."




KREK

"Nanti jika jadi"

"Ah bisa saja"

Sonya melihat kearah pintu, tepatnya pada Celine yang baru tiba bersama pacarnya, Dimas. Mereka tersenyum dan berjalan kearah Sonya.

"Apa kabar?" sapa Dinas sambil mengulurkan tangannya pada Sonya.

"Baik," jawab Sonya sembari menerima uluran tangan dari Dimas. "Kakak sendiri?"

Dimas tak langsung menjawab namun dia memilih untuk duduk terlebih dahulu sambil menyimpan tas belanjaan milik Celine. "Sangatlah baik"







TING.

Senior Jack:
Sonya datanglah ke markas, ada laporan baru tentang kasus kemarin.





Sonya menghela napas panjang, dia pun melihat kearah Celine yang tengah menatapnya. "Aku sepertinya harus pergi, ada urusan mendadak"

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang