27. Setelah Perang

140 13 0
                                    

2 Minggu berlalu setelah peperangan besar itu, para penduduk Pulau bisa kembali hidup dengan tenang dan mengucapkan banyak terimakasih kepada SIN yang sudah rela berkorban demi mendapatkan kembali Pulau itu, Dimas pun mau tak mau harus di amankan oleh pihak Kepolisian dan mendekam di sel tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.








••••••









Sonya mulai membuka matanya dan melihat kearah kanan kirinya, tangannya di balut dengan perban dan infus yang masih menempel di hidungnya.

"Karin?"

"Celine?"

Tak ada yang menjawabnya karena memang tak ada siapa-siapa dalam ruangan itu. Sonya mencoba untuk bangun tapi badannya terasa cukup sulit untuk bergerak hingga akhirnya dia kembali tidur.




KREK

"Eh, nona Sonya sudah sadar"

Sonya melihat kearah pintu yang terdapat seorang perawat. Perawat itu pun segera mendekati ranjang Sonya sambil meletakkan buku catatannya.

"Apakah sudah lama aku tertidur disini?"

"2 Minggu lebih"

"A--apa? 2 Minggu?" Sonya membulatkan matanya, betapa lamanya dirinya terbaring disana. Sonya pun menghela napas panjang. Dia pun mulai bertanya-tanya dimana yang lainnya? Mengapa dia sendirian disana? Dimana Edward?

"Saya ambilkan sarapan yah"

"Ah iya, baik. Terimakasih"

Perawat itu pun segera pergi meninggalkan Sonya untuk mengambilkan sarapan, jujur saja Sonya pun merasa sangat lapar saat ini. Hingga saat makanan datang dia segera menghabiskan.

Beberapa menit berlalu, Sonya sudah bisa duduk dan menatap tangannya yang di balut perban begitu juga dengan kepalanya. Sonya pun menyentuh kepala dan wajahnya, dia kembali mengingat saat dirinya habis-habisan berjuang untuk meraih kemenangan, hari paling bersejarah dalam hidupnya dan juga memberikan kenangan pahit setelah dia harus menyaksikan kematian Ayahnya. Sonya menghela napas panjang, dia pun segera mengusap wajahnya secara kasar.

"Apakah hanya aku yang selamat sehingga tak ada siapa-siapa disini?"








KREK

"Nona Sonya, kita keliling agar kau bisa menghirup udara segar"

"Ah iya, boleh"

Perawat itu pun langsung membantu Sonya duduk di kursi roda. Sonya pun keluar dari dalam ruangan tersebut dan di bawa keliling di sekitar Rumah Sakit, cuaca hari ini begitu cerah sehingga Sonya menikmatinya, udara begitu segar dengan angin yang berhembus lembut di wajahnya. Kupu-kupu berterbangan di sekitar bunga dan burung-burung pun berkicau sambil berterbangan di dahan pohon.

"Aku ingin ke taman"

"Tentu," perawat itu pun langsung mendorong kursi roda menuju ke taman. "Udaranya begitu sejuk 'kan?"

"Ya, sangat sejuk. Eum," Sonya mengalihkan perhatian. "Kemana yang lainnya? Mengapa hanya ada aku disini?"

"Jangan terlalu banyak pikiran, Nona. Fokuslah pada kesembuhan mu, jika Nona tidak banyak memikirkan apakah Nona akan segera pulang," jawabnya mengalihkan pembicaraan dan melenceng dari pertanyaan Sonya. Sonya pun hanya bisa mengalah dan tam berniat untuk bertanya lagi.














SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang