31. Keluarga Biorgino

120 12 0
                                    

Semilir angin pagi terasa begitu sejuk menerpa wajah Sonya yang sedang berziarah ke makam Ibunya bersama Edward. Setelah mengaji keduanya tak langsung pulang dan menatap kearah batu nisan tersebut.

"Ibu, terimakasih sudah melahirkan Sonya. Maaf Sonya belum bisa jadi anak yang seperti Ibu inginkan, tapi Sonya berjanji akan menjadi seorang Istri yang taat dan patuh pada suamiku, Bu"

Sonya mengelus batu nisan Ibunya dengan air mata yang menetes di pipinya, rasa rindunya semakin dalam tapi hanya doa yang bisa dia lakukan. "Iringi setiap langkah ku, bawa aku ke jalan yang benar dalam membina Rumah Tangga. Aku percaya dia orang yang tepat untuk ku"

"Dan aku berjanji akan menjaga anakmu, tak akan ku biarkan satu duri pun menyakitinya. Restui kami," ucap Edward.

"Kami berjanji akan menjaga satu sama lain"

"Dan kami akan berusaha untuk terus bersama melewati berbagai rintangan"











••••••












Mansion sudah ramai oleh para pendekorasi, orang-orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Tuan Alex pun ikut membantu bersama ketiga anaknya. Sedangkan Sonya dia tengah duduk bersama kedua Kakak iparnya yang sudah di karuniai anak.

"Usia mu berapa?"

"Menuju 18, Kak"

"Wah begitu muda yah, tapi tak apa, Kakak yakin kamu bisa lebih dewasa dari usia mu"

"Terimakasih, Kak"

"Lho, kue nya habis?"

"Aku akan mengambilkannya," kata Sonya sambil menahan Kakak Iparnya yang hendak mengangkat nampan.

"Tapi di belakang sepertinya sudah tidak ada"

Sonya tersenyum sambil memeluk nampan itu. "Kita buat lagi saja"

"Kamu bisa?"

"Tidak terlalu sih, tapi apa salahnya kita mencoba"

"Ah ide bagus, ayolah, Kak. Kesempatan pertama kalinya memasak bersama adik kita"

"Baiklah jika begitu. Sayang, Mama ke dapur dulu yah, kamu jangan nakal"

"Jangan bertengkar yah, bermainlah"

"IYA MAMA"

"Mereka lucu sekali," kaya Sonya sambil berjalan bersama kedua Kakak iparnya dengan pandangan mata tak lepas dari 4 anak tersebut yang sedang asyik bermain.

"Kau mau? Nanti buatlah anak yang lucu juga bersama Edward"

"EH?" Pipi Sonya langsung memerah mendengar perkataan dari Ipar keduanya.

"Winda kau ini!"

"Aku hanya bercanda, tapi itu pasti terjadi kan? Oh ya kalian memang sudah Sah sejak 2 tahun yang lalu, kisah kalian begitu langka yah. Bagi mu Edward itu bagaimana?"

"Menyebalkan," jawab Sonya sejujurnya. "Dia selalu menggangguku, Kak. Ah pokoknya dia sangatlah menyebalkan, tak ada laki-laki yang sepertinya"

"Ya itu sudah jelas, karena aku laki-laki yang romantis 'kan?" tiba-tiba Edward datang dan tersenyum lebar. Sonya cemberut sedangkan kedua Kakaknya tertawa.

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang