"Akhirnya..." Sonya menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. Dirinya kini bisa bersantai sebelum kembali menjalankan misi di hari esok, tapi Sonya belum mengantuk hingga dirinya memutuskan untuk membaca buku.
"Ah?" Sonya agak kaget saat merasakan sesuatu, dia bangkit dari duduknya lali berjalan menuju kearah kamar mandi.
••••••
"K-kok?" Sonya jadi gemetaran sambil menatap wajahnya di cermin kamar mandi. Dirinya mendapati ada darah di celana dalamnya dan jelas itu bukanlah keguguran. Lalu selama ini? Testpack itu? Bagaimana dengan kisah satu malam itu?.
"Bukannya aku... Hamil? Ke--kenapa sekarang... Ah tidak!"
TING TONG
Suara bel tersebut mengalihkan perhatian Sonya, dia pun segera keluar dari kamar mandi dan setengah berlari menuju kearah pintu. Itu pasti bosnya Jack yang akan membicarakan tentang harga Apartemen yang kini dia tempati, Sonya membuka pintu. "Maaf, saya sed--"
Sonya tak bisa melanjutkan kalimatnya saat yang dia lihat adalah Edward yang sedang tersenyum padanya. Dia memakai jaket hitam dan celana panjang berwarna senada.
"K-kau?"
"Kenapa? Kaget?" tanya Edward. "Oh, atau Jack tak memberitahu mu kah?"
"Memberitahukan tentang apa?"
"Aku akan menemui mu."
"Dia tid-- ah. Sialan," Sonya merendahkan nada bicaranya sambil mengepalkan tangannya. Kenapa dia tidak sedikitpun merasa curiga terhadap Jack? Padahal dari awal dia tahu bahwa Jack merupakan tangan kanan Edward, sekaligus sahabat baiknya.
Edward tak perduli dan nyelonong masuk ke dalam, Sonya yang sadar hal itu langsung menutup pintu dan dirinya kini mau tidak mau harus melakukannya.
"Tak perlu berlama-lama, berapa harganya?"
"Ini gratis."
"Tidak perlu mengasihani, aku masih mampu membayarnya."
"Aku serius," Edward membalikkan tubuhnya dan menatap kearah Sonya. "Kau lupa, sayang? Ini gedung Apartemen milikku, tempat dimana pertama kita melakukannya."
Mata Sonya membulat sempurna. Pantas saja dirinya merasa tidak asing lagi dengan tempat tersebut, ternyata memang benar itu adalah Apartemen Edward, tempat yang begitu dia benci dan sama sekali tak ingin dia datangi lagi. Jelas dirinya merasa begitu kesal, apalagi terhadap Jack juga.
"Kamar ku ada di lantai atas."
"Aku ingin membatalkan--"
"Kau sudah tanda tangan."
Sonya dibuat tak bisa berkutik lagi dan hanya bisa mengepalkan tangannya kuat-kuat, laki-laki itu memang sangat licik dan juga selalu mempunyai cara untuk menjeratnya. Dan bodohnya Sonya selalu mudah percaya. "Kau... Ah, sialan kau Edward."
"Beristirahatlah. Besok kita bertemu lagi."
"Aku---"
CUP.
Satu ciuman sekilas mendarat di bibirnya, Sonya langsung diam dan Edward pun langsung pergi meninggalkannya. Sonya mematung menatap kearah pintu yang sudah tertutup rapat. Helaan napas panjang terasa begitu berat bagi Sonya, rasanya masalah dan cobaan tak ada henti-hentinya datang padanya.
Sonya masuk ke kamarnya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang begitu empuk. Dirinya menatap kearah langit-langit kamar, suasana terasa begitu sepi dan samar-samar hanya terdengar suara kendaraan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ✓
Aksiyon( 𝐊𝐎𝐍𝐅𝐋𝐈𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐀𝐇𝐀𝐏! ) 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐀𝐃𝐄𝐆𝐀𝐍 𝐃𝐄𝐖𝐀𝐒𝐀 & 𝐁𝐄𝐑𝐃𝐀𝐑𝐀𝐇 🔞 "𝘛𝘦𝘳𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘱𝘦𝘵𝘢𝘬𝘢"___ __________ Sonya Ameera di kenal sebagai gadis pendiam...