13. Rencana Busuk

197 14 0
                                    

Sonya keluar dari kamar mandi lalu mencari pakaian dari dalam lemari. Setelah beberapa saat kemudian, Sonya pun selesai dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Kau masih disini?" Sonya kaget saat melihat Edward yang sedang duduk santai di sofa sambil membaca buku.
Edward hanya melihat kearahnya sambil tersenyum, Sonya menghema napas panjang. "Terserah"

Kini dirinya menuju ke dapur untuk sarapan pagi. Namun saat kakinya sampai di depan meja makan, Sonya terkejut melihat banyak makanan di atas meja.

"Ayo makan bersama" bisik Edward sambil melingkarkan tangannya di pinggang Sonya.

"I-ini semua---"

"Aku yang memasak nya"

"Kau?" Sonya menaikan sebelah alisnya dan Edward melepaskan pelukannya lalu duduk di kursi. "Aku tak yakin, dari tampilannya memang seperti enak tapi rasanya... Aku ragu"

"Coba dulu saja. Jika aku salah, aku akan membelikan mu mobil"

Sonya yang baru saja duduk langsung membulatkan matanya dan menatap kearah Edward, tak percaya dengan apa yang Edward katakan. "Jika aku salah?"

"Temani aku di pesta malam ini"

"Baik"

Sonya pun mengambil piring dan segera mencolek nasi, begitu juga dengan Edward. Mereka melakukannya masing-masing, walau sebenarnya Edward ingin di ambilkan oleh Sonya, tapi itu sepertinya tidak mungkin karena Edward tahu betul Sonya ini bagaimana.

"Bismillahirrahmanirrahim...." Sonya pun menyuapkan sesendok makan ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya. Sekejap Sonya terdiam seketika, Edward tersenyum sambil melanjutkan makannya.

"Kenapa begitu enak? Benarkah ini masakan nya? Tidak mungkin"

"Bagaimana, sayang?"

"Kau berbohong ya? Ini bukan masakan mu, rasanya terlalu enak jika benar ini masakan mu"

Edward terkekeh sambil meneguk minumannya. "Itu masakan ku, aku tadi yang masak. Jika kau tak percaya lihat saja CCTV"

"Ku rasa tak perlu" Sonya pun kembali menyuapkan makanan itu karena dia tak bisa berbohong bahwa rasanya begitu enak sekali.

"Temani aku malam ini"

"Baiklah"

"Habiskan makanan mu"

Sonya pun kembali melanjutkan makannya. Beberapa saat kemudian Edward selesai, dia langsung mencuvi piring kotor dan beberapa alat masak yang tadi belum sempat dia cuci, Sonya menatap Edward dari belakang sambil sesekali menyuapkan makanannya.

"Mungkin benar hanya dia yang bisa memahami ku juga menyanyangi ku. Ya Allah, buatlah aku mencintainya"







••••••








Celine duduk di tepi ranjang sambil tertunduk dan Dimas sedang menatap foto-foto yang sedang menjadi perbincangan hangat.

"Susah ku bilang mau jangan terlalu percaya terhadap teman mu. Mereka hanya terlihat baik saja, di belakang mu mereka bisa saja berbuat yang tidak pernah kau duga"

"Aku yakin itu bukan Sonya--"

"Buktinya sudah kuat. Ini Sonya, teman mu"

Celine menggeleng dan kembali tertunduk. "Sonya tidak seperti itu"

"Kau terlalu bodoh. Karin dan Sonya itu bukan orang baik, mereka tidak baik jika terus bersama mu. Apakah Karin mengerti perasaan mu? Dia hanya ingin menghancurkan mu. Dan Sonya... Dia itu anak yang terbuang, tidak tahu didikan. Cukup munafik"

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang