11. Dua Tahun Yang Lalu

203 12 0
                                    

Sonya memang berusaha untuk kuat, itu sebenarnya tidak mudah untuknya, harapan, mimpi, dan cita-cita yang selama ini dia rangkai akhirnya hancur seketika. Sonya terus berjalan dan saat itu juga dia bisa mendengar orang-orang yang membicarakan namanya, merasa penasaran dia pun membuka ponselnya.

"Kurang ajar!" Sonya mengepalkan tangannya kuat-kuat saat melihat foto-foto tersebut sudah tersebar di seluruh media sosial. Sonya sangatlah tidak terima dengan semua ini.

"Aku tidak menyangka."

"Ya, bagaimana dengan Istrinya Edward? Dia berselingkuh dengan seorang mahasiswi"

Telinga Sonya menangkap kalimat terakhir dari orang-orang yang tengah membicarakan berita Edward dan dirinya.

"Istri? Maksudnya? Edward sudah menikah?"

Seketika tubuh Sonya menjadi panas, emosinya seketika memuncak kala itu. Bisa-bisanya dia tidak tahu, Edward sudah menikah. Jadi bagaimana dengan kejadian di malam itu? Oh, Sonya benar-benar merasa tak sudi jika orang-orang menyebutnya sebagai perusak rumah tangga orang lain. Sonya pun langsung mencari taksi untuk pergi ke kantor Edward, jelas dirinya tak terima apalagi pria itu sudah mengambil kehormatannya.

"Bodoh kau, Sonya! Bodoh!!!"






••••••




"Bagaimana dengan semua ini?"

Edward mengangkat wajahnya, melihat kearah Papa-nya yang sedang melihat foto anak bungsunya yang kini sudah tersebar luas di seluruh sosial media. Edward pun tersenyum dan menyimpan pulpen nya. "Tenang saja, Pa. Lagipula itu bukan aku, jadi kita tak perlu khawatir."

"Tapi bagaimana dengan---"

"Ya, aku memang sudah mengambilnya."

Tuan Alex tersenyum mendengar perkataan anaknya itu, dia pun mematikan ponselnya lalu memasukkannya ke saku. "Baguslah. Untuk masalah ini kau tak perlu khawatir, Papa akan mencari tahu titik terang nya. Jika benar ini bukan dirimu."

"Bukan, Pa. Aku berani sumpah, ini bukan aku."




BRAK

"EDWARD!?"

Keduanya langsung melihat kearah pintu yang baru saja dibuka dengan begitu keras. Terlihat Sonya berdiri disana menatap Edward dengan tatapan membunuh. Dan pada saat itu seorang Sekertaris datang menyusul Sonya.

"Maaf, Tuan. Saya sudah--"

"Biarkan dia masuk," pukas Tuan Alex. Sonya baru sadar ternyata disana ada ayahnya Edward.

"Baik." Sekertaris mengangguk lalu membiarkan Sonya masuk dan segera menutup pintu.

Sonya melangkah menuju kearah Edward yang tersenyum menatapnya. "Ada apa, sayang?"

"BAJINGAN!"




PLAK

Satu tamparan keras mendarat di pipi Edward hingga Edward melihat kearah sebelahnya.

"Beasiswa ku di cabut dan.. dan aku di keluarkan dari kampus," napas Sonya turun naik berusaha meredam emosi yang bergejolak dalam dirinya. "SEMUA SALAH MU!"

"Itu bukan salah ku dan bukan salah mu. Semuanya memang sudah seharusnya terjadi."

"Aku sudah melupakan semua itu. Tapi aku tak terima dengan semua kebohongan mu," Sonya menatap Edward dengan air mata yang mengalir ke pipinya.

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang