37. Patroli Sonya

136 5 0
                                    

Terceritakan setelah beberapa hari berlalu Edward mengadakan pertemuan di markas besar dengan para anggota lama dan orang-orang penting lainnya.

"Kaesang terus memantau disana tapi dia tidak bisa terlalu dekat karena Kaesang maupun harus tak memiliki keahlian dalam penyamaran," jelas Jack. "Mereka cukup sulit untuk mencapainya"

"Aku bersedia pergi!" sahut Sonya yang duduk di kursi paling ujung dekat dengan Roy.

"Oh tidak! Jangan sampai kejadian itu terjadi kembali"

"Bukankah kalian semua tahu keahlian ku adalah mengintai?"

"Aku tahu, Sonya!" tegas Edward. "Tapi kita tak tahu bahaya apa saja yang ada disana"

"Aku bisa menjaga diri sendiri"

Saat itu juga layar monitor memunculkan notifikasi panggilan dari Kaesang, Edward pun langsung mengangkat panggilan itu sehingga terlihat jelas wajah Kaesang pada layar besar tersebut. "Ada apa, Kaesang?"

"Situasi sepertinya semakin kacau saja. Kami semua membutuhkan Sonya disini"


"Apa yang sudah terjadi?" tanya Jack.




"Penduduk banyak yang terserang penyakit kulit dan mual-mual, sepertinya rencana lawan terdapat di air lautan"




"Apa lagi rencana mereka?"



"Aku mohob berikan bantuan sebelum suasana semakin bertambah buruk...."




Tut.

Panggilan langsung terputus, Edward berdecak kesal sambil memukul meja yang keras itu. Sonya pun bangkit dari duduknya dan berjalan kearah komputer yang ada di sebelah kursi tersebut. Sonya menisik sudut demi sudut Pulau itu tanpa terlewat satu pun, dia pun meng- zoom air laut yang warnanya berbeda dari yang lainnya, lokasinya itu di sisi hutan belukar yang sepertinya tudaj pernah terjamah oleh siapapun. Sonya pun terangguk.

"Aku sudah tahu dan aku hanya tinggal meninjau lokasinya"

"Kau yakin akan pergi, sayang?" tanya Edward yang masih ragu untuk melepaskan Sonya ke Pulau sana.

"Aku berjanji akan menjaga diri ku baik-baik, percayalah. Aku mohon, izinkan aku pergi"

Edward tak menjawab dan dia pun mengalihkan pandangannya dari Sonya. Jack melihat kearah Edward lalu menyentuh pundaknya, Edward pun melihat kearah Jack. "Sonya pernah melakukan hal dan dia berhasil. Kita percayakan semuanya pada Sonya"

"Aku masih trauma dengan kejadian itu"

"Kita pastikan semua tak akan pernah terulang lagi"

Edward pun terangguk. Lalu dirinya bangkit dari kursinya dan segera menghubungi pihak penerbangan markasnya, saat itu juga Edward pun melihat kearah Sonya yang masih berdiri di dekat Komputer. "Kau boleh pergi, aku akan mengantar mu"

Sonya tersenyum lebar dan berlari kearah Edward laku memeluknya erat. "Terimakasih"

Semua yang melihatnya hanya bisa terkekeh dengan tingkah laku Sonya saat ini, dia terlalu bahagia sehingga lupa bahwa dirinya sedang bersama orang lainnya. Jack pun tersenyum dan berdehem.

"Ehem!"

"Ah, maaf!" Sonya melepaskan pelukannya dan mundur beberapa langkah dari Edward, Sonya merutuki dirinya yang jadi bodoh dan kikuk ini. "J-jadi kapan aku pergi?"

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang