15. Penangkapan Mala

210 15 2
                                    

"Bawa aku pulang"

Sonya melihat kearah Edward yang sudah dia dudukan di kursinya, sepertinya Sonya harus mengemudi. Saat Sonya mulai memundurkan mobil untuk Edward memegang tangannya yang sedang memegang kemudi mobil.

"Ke Mansion Biorgino"

"Tapi---"

"Apartemen terlalu jauh. Kau belum ahli mengendarai mobil"

Ya memang benar apa yang Edward katakan itu, Sonya pun menghela napas panjang sambil terangguk. Dia pun segera turun ke jalanan dan mobil pun melaju menuju ke Mansion Biorgino yang sebenarnya Sonya pun tidak tahu, tapi berkat bantuan Maps dia terus melanjutkan perjalanannya dan Edward memejamkan matanya sambil bersandar di kursi.




••••••







"Kau sangat berat" kata Sonya yang susah payah membantu Edward. Mereka sudah sampai di Mansion Biorgino bahkan sudah berada di dalam. Sonya membantu Edward untuk berjalan, sangat sulit karena selain berat tubuh Edward yang tinggi menyulitkan dirinya.

Untung saja Mansion ini memiliki lift pribadi, hingga Sonya tidak terlalu sulit bagi Sonya.

Lift terbuka, Sonya keluar dan berjalan kearah kamar Edward. Pintu di buka memperlihatkan kamar yang luasnya setara dengan luas Apartemennya, bahkan memiliki  ruangan pribadi. Pintu kedua di buka, Sonya langsung berjalan menuju kasur lalu segera menjatuhkan tubuh Edward disana.

"Jangan pulang!" Edward mencekal pergelangan tangan Sonya yang hendak kembali pergi. "Disini saja, bersama ku"

"Ah entahlah--"

"Aku suami mu. Menurut lah padaku!"

Sonya hanya bisa diam, dia takut dengan tatapan mata Edward juga nada bicaranya yang cukup tinggi. Sonya pun duduk di sebelah Edward sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Kau begitu cantik...."

Sonya menghindari tangan Edward yang hendak membelai wajahnya.  "Aku... Eum, a-aku..."

"Aku tahu kau tak mencintai ku, tapi apa salahnya kau mencoba untuk mencintai ku?"

"Aku tidak tahu"

Edward menghela napas panjang, dia pun bangkit dan turun dari kasurnya yang begitu empuk. Edward begitu kuat walaupun tadi dia menghabiskan beberapa botol wine. "Aku akan ke kamar mandi"

Sonya tak menjawab, Edward pun tak mau mendengar jawaban Sonya, dia langsung pergi menuju ke kamar mandinya. Sonya bangun lalu berjalan menuju kearah jendela kamar yang masih terbuka, memperlihatkan kelap kelip bintang di langit sana. Sonya mengamati seisi ruangan itu, barang-barang milik Edward tersimpan dalam sebuah lemari bahkan beberapa sertifikat dan juga piala, Disana terpanjang foto-foto dirinya saat masih Sekolah Dasar hingga saat lulus dari Universitas luar negeri. Edward memiliki banyak prestasi yang membanggakan, dia memang pintar dan cerdas. Mata Sonya teralih pada dinding bagian atas yang memperlihatkan lambang SIN dan juga foto dirinya saat dia di angkat menjadi Komandan disana.

"Aaarrgh!" Sonya mengepalkan tangannya kuat-kuat. "KENAPA AKU TAK BISA MELAKUKAN NYA, PADAHAL JUJUR SAJA AKU INGI  MENCINTAIMU EDWARD"

"EKHEM"

Napas Sonya turun naik setelah mengucapkan kalimat itu, dia baru tersadar saat dirinya melihat kearah pintu kamar mandi, menunjukkan Edward yang tersenyum padanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya sehingga menyuguhkan pemandangan yang sangat hot untuk Sonya. Sontak pipinya merah padam karena Sonya tahu Edward mendengar semua yang tadi dia katakan. Sonya pun semakin di buat tak karuan saat Edward mendekati dirinya, dan kini Edward menghimpit tubuh Sonya.

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang