41. Pertempuran Terakhir

146 4 0
                                    

BRAK



"Lepaskan dia!"

"Persetan!" Ken mengepalkan tangannya kuat-kuat dan melihat kearah pintu yang di dobrak oleh Edward yang juga menatapnya cukup tajam dan seakan ingin membunuhnya.

"Lepaskan dia atau aku akan membunuhmu!"

Sonya langsung mendorong tubuh Ken dan berguling ke sebelah kanannya seraya turun dan mendekati Edward yang langsung merangkulnya. "Maaf aku telat"

"Tak apa!" kata Sonya sambil merapihkan rambutnya dan melihat kearah Ken yang sekarang sudah kembali bangun dan melihat kearah Sonya dan Edward.

Edward memegang pundak Sonya. "Pergilah ke bagian tengah, bantu teman-teman mu. Biarkan aku yang menghadapi dia"

Sonya pun terangguk dan dirinya segera berlari meninggalkan Edward dan Ken yang sedang bersitegang. Ken tersenyum miring sambil menatap kearah Edward. "Finally kita bertemu lagi Edward"

"Senang bertemu dengan mu"

"Aku ingat kita saling rangkul saat mengucapkan kalimat itu---"

"Sebelum kau mengakhiri pertemanan kita!"

"Kau yang mulai lebih dulu!"

Edward menghela napas panjang. "Bisakah kita bicarakan baik-baik. Sungguh tidak lucu pertemanan kita hancur hanya karena perempuan, aku tak bisa"

"Kau banyak bicara!" Ken langsung mengambil pistol dan menembak kearah Edward yang menghindarinya, Edward pun tak tinggal diam dan segera mengarahkan senjatanya seketika peluru panas tersebut meluncur dan mengenai kaca jendela, Ken tersenyum miring. "Boleh juga"

"Gunakan tangan kosong jika kau benar-benar berani"

"Oke!" Ken terangguk sambil melempar pistolnya dan segera menerjang kearah Edward dengan tangan yang siap untuk meninju wajahnya. Edward menangkap pergelangan tangan Ken dan melipatnya ke belakang.

"Apa mau mu?"

"Cih. Aku hanya ingin Istri mu?"

"Kenapa kau meracuni penduduk Pulau?"

"Itu bukan urusan mu!"








DUG

Ken menendang perut Edward dan kembali menatapnya. Edward mundur beberapa langkah. "Baiklah, kau tak bisa di bawa bersantai"














••••••












DUAR!!!

"Kau baik-baik saja?"

"Sonya!" Karin melihat kearah Sonya yang baru saja meluncurkan tembakan yang mengenai sebuah kilang minyak. "Aku baik-baik saja, bagaimana dengan mu?"

"Mungkin baik, tapi itu tidak penting untuk sekarang. Dimana yang lainnya?" tanya Sonya sambil terus melepaskan tembakan bertubi-tubi.

"Kak Jack pergi bersama Kak Kaesang"

"Kemana dia?"

"Pusat kendali"

"Pusat kendali? Ya, itu dia. Karin apa kau mampu menghadapi mereka?"

"Aku mampu, Sonya. Pergilah, bantu mereka"

"Aku percaya padamu"

Karin terangguk dan Sonya pun menaiki tangga menuju ke arah kendali pesiar tersebut.





SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang