50

908 50 6
                                    

Hai pren

Apa kabar kalian? Baik? Alhamdulillah.

Sehat? Alhamdulillah.

Yuk dibaca lanjut ceritanya.
.
.
.
.
.

Happy reading✨

"Choco Oreo milkshake apa choco belgium?" Tanya nindy yang sedang memilih menu Bona yang digenggamnya saat sudah sampai di cafe tempat khusus Boba.

"Coba gue liat!" Rara merampas daftar menu Bona pada tangan Nindy.

Nindy menghela napas kesal, selalu saja Rara yang paling heboh soal Boba padahal itu bukan untuk dirinya. Tapi emang buat mereka berempat juga sih.

Mata Rara berbinar kala melihat daftar Boba yang sungguh enak menurutnya.

"Lu tadi milih choco Oreo milkshake sama choco Belgium kan?" Tanya Rara antusias.

Nindy hanya mengangguk pelan. "Semua bobanya enak enak gue liat. Tapi yang lebih enak yang tadi lu sebutin. Jadi gue kepengen beli dua duanya." Ucap rara antusias.

Sasha dan Nindy saling menatap. "Ra yakali beli dua duanya. Masa orang sakit disuruh minum Boba banyak banyak!" Sanggah Sasha.

Rara berdecak kesal "Ck! Ya maksud gue bukan satu orang dua boba juga!"

"Ya terus?!" Tanya nindy.

"Maksud gue lu bertiga sama Nayla masing masing satu Boba! Cuma gue yang beli dua gitu!"

Nindy dan Sasha hanya beroh ria.

"Ngerti ga?!" Tanya Rara lagi dengan tangan yang dia lipat di depan dadanya.

"Bacot njir!" Umpat Nindy.

"Lu mau yang mana sha?" Tanya nindy lagi.

"Gue samain aja deh" jawabnya.

Setelah mendapat jawaban dari Sasha, langsung saja Nindy memanggil salah satu pekerja yang ada di cafe ini.

"Mas!" Panggil Nindy dengan mengangkat sebelah tangannya.

Yang dipanggil pun menoleh dan menghampiri meja ketiga gadis itu.

"Iya mba?" Tanyanya sopan yang disertai senyuman.

Nindy meletakkan daftar menu Bona diatas mejanya agar pekerja di cafe itu dapat melihatnya. "Mau pesen Choco Oreo Milkshake nya 4 sama Choco Belgium satu." Ucapnya sembari menunjuk menu Bona yang dia sebutkan.

Mas pegawai cafe tersebut mengangguk paham dan beranjak dari tempat itu "tunggu sebentar mbak akan kami siapkan"

Sembari menunggu pesanan mereka datang, ketiganya pun mengeluarkan ponselnya masing masing dari saku baju putih yang disertai atribut SMA GARUDA NUSANTARA yang masih melekat ditubuhnya.

Setelah beberapa saat keheningan menyelimuti mereka dikarenakan sibuk dengan ponselnya masing masing, tiba tiba suara Sasha memecahkan keheningan terlebih dahulu.

"Btw lu pada kenapa ribut tadi sama si Bianca cs?" Tanyanya sembari menatap kedua sahabatnya secara bergantian dengan ponsel yang masih dalam genggamannya.

Mereka berdua mengalihkan tatapannya menjadi ke arah Sasha, kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku. Lalu membenarkan posisi duduknya.

"Jadi gini__"

"Ini mbak pesanannya" ucap mas pegawai yang membawa 1 kresek besar berisikan Boba dan menyodorkannya pada Nindy.

"Oke" jawabnya sembari merogoh dompetnya di dalam tas dan mengambil lembaran yang berwarna merah.

KETOS My Enemy Is Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang