87

556 16 37
                                    

Masya Allah buat kalian para readers yang udah stay sama cerita aku makasih banyakp🙏

Lanjutt yaa:)

Happy reading✨
 
.....
 

Matahari telah datang bahkan hari pun sudah berganti menjadi hari Senin. Hari dimana semua orang mulai menjalankan aktifitas yang biasa mereka lakukan.

Salah satunya tugas seorang mahasiswa untuk menjalankan kewajibannya untuk belajar di kampus.

Dan hal itulah yang dilakukan oleh Reyhan saat ini. Setelah bersiap siap dan sarapan sendirian di meja makan, membuat Reyhan cepat menghabiskan sarapannya itu.

Karena jadwal kuliahnya di jam sembilan, jadi Hans dan Lussy lebih dulu sarapan karena jadwal mereka lebih pagi dibandingkan Reyhan.

Ketika berangkat Reyhan menghampiri Nia terlebih dahulu yang sedang menyirami tanaman di halaman depan.

"Udah mau berangkat, Rey?" Tanya Nia melihat Reyhan yang menghampirinya dengan penampilan yang sudah rapih.

"Iya, Mah. Rey, berangkat ya." Reyhan menyalimi tangan Nia dan menciumnya.

"Hati-hati." Reyhan menjawab dengan mengacungkan jempolnya pada sang mamah.

Setelah berpamitan dengan Nia, Reyhan langsung menyalakan mesin motornya, menancapkan gas, lalu meninggalkan pekarangan rumahnya dengan kecepatan sedang.

Pagi hari ini adalah pagi hari yang cerah dan sejuk, setelah menjalankan motor dengan menghirup udara segar dan angin yang menerpa wajahnya di pagi hari membuat pikiran cowok itu lebih fresh.

Bahkan untuk masalah yang ia lihat di mall dan di caffe, Reyhan tidak ingin lagi memikirkan hal itu. Setelah pulang dari angkringan tadi malam, ia sedikit memikirkannya mungkin ini adalah karena dirinya terlalu memikirkan Nayla.

Mendengar jawaban dari sahabatnya semalam kalau pada saat itu Nayla tidak ada, dan mulai saat itu juga Reyhan berhenti memikirkannya.

Setelah beberapa menit di perjalanan tanpa adanya kemacetan dan tentunya juga tanpa adanya beban pikiran, akhirnya Reyhan sampai di parkiran kampus.

Drrtt drrtt

Saat membuka helm dan meletakkannya diatas motor,  tiba-tiba ponsel yang ada di saku celana Reyhan berdering menandakan pesan WhatsApp masuk.

Iwan

Rey, gua hari ini gak masuk. Tolong izinin gua ya, soalnya gua ada urusan.

Ya

Reyhan memutar bola matanya malas setelah membalaskan pesan dari sahabatnya itu. Selalu saja Iwan menyibukkan dirinya dengan urusan yang tidak penting, menurut Reyhan.

Setelah memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celananya, Reyhan menatap jam tangan yang ada di pergelangan tangannya.

Mengingat beberapa menit lagi akan masuk, langsung saja Reyhan turun dari motor dan berjalan menuju kelas tentu dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya.

.....
 

Selesai menyiapkan sesuatu yang menjadi bagian dari rencana mereka, kedelapan orang itu tentunya langsung melemparkan tubuhnya diatas sofa.

Semuanya mengatur nafasnya yang sedikit ngos ngosan akibat melakukan aktifitas yang cukup menguras banyak tenaga.

Tadi pagi sebelum mereka semua berkumpul dirumah Reyhan, kedelapan orang itu dibagi dua. Empat orang untuk memindahkan barang-barang yang sempat mereka beli kemarin di mall ke rumah Reyhan, dan empatnya lagi kembali berbelanja untuk melengkapi yang mereka butuhkan.

KETOS My Enemy Is Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang