72

545 18 0
                                    

Happy reading✨
 
 

Kring kring

Bertepatan dengan bel berbunyi, disaat itulah seluruh siswa di ruangan dua menyelesaikan soal ujian mereka di mata pelajaran pertama.

Mereka semua langsung berlari kearah meja pengawas untuk mengumpulkan lembaran jawaban mereka.

Ujian mata pelajaran pertama memanglah sangat rumit, membuat Nayla dan Reyhan yang pintar pun sedikit sulit mengerjakannya.

Setelah mengumpulkan lembaran jawaban, Nayla mendudukkan kembali bokongnya di bangkunya seraya menghela napasnya pelan.

"Puyeng banget gue ngerjain soal-soal tadi," keluh Nayla seraya mengelap keringat yang mengalir di pelipisnya.

"Bener banget. Gue sampe bingung mau isi make apaan, soalnya gue gak pernah belajar." Balas Nindy seraya menyengir menampilkan deretan gigi putihnya.

Nayla menggeleng pelan mendengar jawaban dari Nindy yang begitu santai. "Tadi bel istrahat kan, Ndy?"

"Iyalah. Kerajinan sih lu kemarin, balik sebelum jamnya."

"Bacot!" Nayla berdiri dan berjalan menuju keluar kelas.

"Woy, Nay mau kemana lu!"

Teriakan Nindy tak digubris sama sekali oleh Nayla. Ketika di depan pintu kelas tak sengaja ia bertabrakan dengan Reyhan.

Brak

Meskipun Nayla tau bahwa yang bertabrakan dengannya itu adalah Reyhan, tetapi ia sengaja berpura-pura tidak mengetahui dan ingin melanjutkan langkahnya. Namun gerakan Nayla kalah cepat, Reyhan lebih dulu mencegat pergelangan tangannya.

Nayla menoleh dan menatap Reyhan dengan tatapan tidak bersahabat. Lalu Nayla menarik tangannya dengan kasar.

"Jangan sentuh gue!" Ketus Nayla.

"Lu kenapa sih, Nay dari kemarin sama gua?" Tanya Reyhan bingung.

"Gue minta lu jauhin gue!" Ucap Nayla penuh penekanan.

"Tapi kenapa?" Reyhan semakin bingung dibuatnya.

Tanpa menjawab ucapan Reyhan, Nayla langsung lari begitu saja. Reyhan yang membutuhkan alasan yang jelas pun sontak ikut mengejar kemana Nayla pergi.

Setelah berlari melewati berbagai ruangan, akhirnya Nayla memberhentikan langkahnya dan mengatur nafasnya yang tidak beraturan dengan Reyhan yang sudah ada disampingnya. Tetapi Nayla tentu saja tidak memedulikan hal itu.

Ketika mengatur nafasnya agar stabil kembali, tepat di ruangan kelas depan keluar sosok cowok yang Nayla cari.

"Nay__"

"Arlan!" Teriak Nayla membuat ucapan Reyhan terpotong.

Reyhan tentu saja terkejut mendengar Nayla berteriak memanggil nama Arlan. Sungguh diluar dugaan Reyhan, seorang Nayla yang rela lari-larian demi menghampiri seorang cowok.

Arlan yang merasa dipanggil namanya pun menoleh ke belakang dan tersenyum kepada Nayla. Seketika itu Nayla berlari menghampiri Arlan dan meninggalkan Reyhan.

Bahkan Nayla tidak memedulikan Reyhan yang terdiam dan terlihat bingung. Jauh dari lubuk hatinya, Nayla bukan bermaksud untuk mendekati Arlan di depan Reyhan dan meninggalkannya begitu saja.

Tetapi ini yang dia lakukan untuk menyelesaikan masalahnya yang sudah dia alami hampir sebulan ini. Selain itu, Nayla ingin menjauh dari Reyhan karena Rena menginginkan cowok itu.

Nayla tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaan orang lain. Sebab itu dia ingin Reyhan menjauhinya.

Reyhan mengepalkan tangannya kuat menatap Nayla yang memegang tangan Arlan. Saat ini Reyhan tampak emosi melihat seorang cewek yang dicintainya bersama orang lain, apalagi itu temannya.

KETOS My Enemy Is Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang