1

3.5K 227 42
                                    

Halo prenn langsung aja yuk scroll ke bawah.
.
.
.
.
Happy reading✨
.
.
.
.

Tok tok tok bunyi pintu yang diketuk oleh seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah bunda Nayla, ELIS ANANTA.

"Nayla bangun nak udah siang! kamu harus sekolah sayang!" Teriak sang bunda yang begitu menggelegar dari luar pintu kamar anaknya.

Beberapa menit bunda menunggu jawaban hasilnya nihil. Bunda sangat bingung kepada anaknya, dengan suaranya yang begitu menggelegar bisa-bisanya anaknya itu tidak bisa mendengar. Memang kebo sekali.

Setelah tidak mendapatkan jawaban dari anaknya bunda pun masuk kedalam kamar Nayla, "Nayla bangun jadi perawan kok kebo banget sih kamu!!" Teriak bunda sambil melemparkan bantal ke arah anaknya berkali kali.

Saat merasakan ada sesuatu yang tidak mengenakan yang mengenai wajahnya, mendadak gadis itu bangun dengan cepat.

"Aduhhh bunda gak usah pake teriak teriak bisakan?! berisik tau!" Kesel Nayla setelah bangun dari tidurnya.

Saat melihat putrinya yang sudah bergerak dan terbangun, Elis memberhentikan aksinya untuk melempar bantal lagi, dan lebih memilih untuk berkacak pinggang didepan anak gadisnya.

"Hari ini hari pertama kamu sekolah, jadi kamu gak usah banyak ngomong sekarang cepet sono siap-siap biar gak kesiangan!" Cerocos bunda.

"Ihh bunda pagi-pagi gini udah bikin mood aku rusak deh! Ngebanguninnya gak elit banget" Kesalnya.

Bunda tidak merespon ucapan anak gadisnya, dia lebih memilih untuk keluar kamar karena terlalu lelah untuknya membangunkan seekor kebo cantik.

Nayla menjadi menganga sendiri ketika bunda yang tadi semangat 45 untuk membangunkannya dan sekarang mengacanginya.

"Dih, malah dikacangin lagi" ucapnya dengan menatap punggung wanita yang telah melahirkannya menghilang dihadapannya.

Huamppphhh

"Emang sekarang jam brapa sih?" Tanya Nayla pada dirinya sendiri sambil melihat ke arah jam, dan jam telah menunjukkan jam 06.35.

"Whatttt!! gue udah kesiangan ini!" Pekik Nayla turun dengan cepat dari ranjang dan segera menuju kamar mandi.

Setelah melakukan ritual mandinya selama 5 menit karena nggak keburu, Nayla telah siap dengan seragam sekolahnya dan tidak lupa dia memakai lipbam dibibirnya serta dengan polesan makeup yang natural yang cocok dengan dirinya dan menambah kecantikannya.

Saat dirasa semuanya selesai, Nayla pun turun dari kamarnya dengan terburu buru. Saat matanya menangkap keluarga kecilnya yang sedang sarapan, dia berniat untuk menghampirinya telebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.

"P-pagi yah, bund, b-bang!!" Sapa Nayla dengan napas yang ngos ngosan akibat turun tergesa gesa dari tangga.

Saat mendengar putrinya yang menyapa dirinya, ANDIKA HERNANTA menoleh ke samping dimana putrinya yang sedang mengatur nafas.

"Pagi sayang!"

"Loh kamu kenapa Nay?" Tanya Andika.

Saat nafasnya kembali normal, Nayla berdiri tegap kembali dan menatap sang ayah, "Gapapa yah. Tadi Nay cuma buru buru turun tangga takut terlambat ke sekolah"

"Oh. Yuk sarapan dulu," ajak Andika.

"Gak sempet yah, Nayla udah telat ini!" jawab Nayla yang kembali panik setelah melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya yang menunjukkan pukul 06.45.

KETOS My Enemy Is Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang