Ayoo prenn mari kita lanjuttt🤍
.....
Pagi hari pun tiba dimana semua orang melakukan aktifitasnya masing-masing yang sudah menjadi kewajibannya.Di pagi hari ini juga seorang cowok berjalan menuju kelasnya yang berada di jurusan manajemen dengan gaya coolnya yang berhasil memikat banyak hati kaum hawa.
Banyak sekali kaum hawa yang mengidamkannya. Bahkan kating-kating yang berada di kampusnya ini pun sangat mendambakannya.
Tetapi, cowok itu kembali lagi dengan sifatnya yang dingin, dan cuek seperti saat ia ditinggalkan oleh seseorang yang dicintainya.
Karena ditinggal oleh orang yang dia sayang untuk kedua kalinya, maka ia sangat enggan untuk berbicara banyak kepada orang-orang. Bisa dibilang sifat cueknya sudah melewati batas.
Bahkan untuk membalas sapaan dari orang-orang kampus saja rasanya malas.
Sekarang cowok itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelasnya yang hanya berisikan satu sahabatnya. Karena dosen yang mengajar di mata kuliah hari ini mendadak tidak bisa hadir, karena adanya suatu urusan.
Dan dosen itupun mengabarkan disaat cowok itu sudah setengah perjalanan menuju kampus. Bukan hanya ia saja kemungkinan besar teman kelasnya juga seperti itu.
Bukankah hal itu adalah hal yang sangat menjengkelkan?
Disaat semua temannya lebih memilih berjalan-jalan, atau mengerjakan tugas, daripada pulang kerumah karena perkuliahan diundur. Dan cowok itu lebih memilih untuk melanjutkan perjalanannya menuju kampus.
"Dateng juga lu!" Ucap sahabatnya disaat melihat orang yang ditunggunya sudah datang.
Cowok itu langsung menghampiri sahabatnya, duduk di sebelah sahabatnya lah yang dia lakukan.
"Ngapain sih lu ngajak gua kesini, Rey? Padahal kan kelasnya free."
Ya, cowok yang menduduki jurusan manajemen ini adalah Reyhan, si mantan ketua OSIS di sekolah milik dirinya sendiri.
"Gabut," jawabnya terhadap Iwan sahabatnya. Ya, Iwan memasuki jurusan, dan kelas yang sama dengan Reyhan.
Sedangkan Raka dan Bagas memasuki jurusan psikologi tetapi dengan kelas yang berbeda.
"Terus hari ini rencananya lu mau ngapain?"
"Caffe?" Tanya Reyhan datar seraya memainkan ponselnya tanpa menatap Iwan.
"Boleh."
Saat mendapat persetujuan dari Iwan, dengan cepat Reyhan memasukkan kembali ponsel ke dalam saku celananya, menyampirkan tas di bahu sebelah kiri, dan keluar tanpa mengatakan satu katapun pada Iwan.
Iwan yang melihat Reyhan keluar begitu saja menggeleng kepalanya pelan. Tidak menunggu lama Iwan langsung menyusul Reyhan keluar.
Iwan berlari kecil agar menyamakan langkahnya dengan Reyhan. Ketika Iwan sudah berada di sebelah Reyhan, Iwan pun sambil mengatur nafasnya yang sedikit ngos ngosan.
Tetapi Reyhan tidak menghiraukan adanya Iwan di sebelahnya, ia terus berjalan menatap lurus kedepan tanpa memperdulikan sekitarnya.
Sahabatnya itu sedikit menghela napasnya pelan melihat sifat dingin Reyhan yang terus saja semakin menjadi. Semenjak kepergian orang yang sangat dicintainya ke luar negeri, dari situlah Reyhan mulai berubah.
"Rey, Raka sama Bagas gak diajak?" Tanya Iwan melirik kearah Reyhan sekilas.
"Chat aja, sekalian shareloc." Jawaban Reyhan yang mendapat anggukan dari Iwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS My Enemy Is Mine (END)
Teen FictionFollow sebelum membacanya ok😊👌 ANATASYA NAYLA HERNANTA adalah seorang cewe cantik, nyebelin, bawel, kadang songong, dia adalah seorang murid yang paling tidak bisa akur dengan ketosnya yang bernama REYHAN ALGIFARIZ PRATAMA karena sikapnya yang ka...