70

658 23 1
                                    

Malam ini adalah malam Minggu, malam dimana seseorang mempunyai pasangan akan menghabiskan waktu bersama. Karena malam Minggu adalah malam yang ditunggu oleh para remaja yang mempunyai pasangan maupun yang tak punya pasangan.

Remaja jomblo akan bahagia ketika malam Minggu tiba, karena mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan episode-episode Drakor yang ada di laptop mereka.

Berbeda dengan Nayla, gadis itu hanya berdiam diri di kamar. Gadis itu keluar kamar hanya untuk makan saja, selebihnya hanya di kamar.

Itu sudah menjadi rutinitas Nayla selama dua Minggu lebih ini. Ketika ditanya oleh kedua orang tua mengapa dia sering berdiam diri di kamar, dia hanya menjawab mager kemana-mana.

Di dalam kamar Nayla tengah duduk di meja belajarnya sembari membuat coret-coretan kecil di bukunya. Jujur saja, saat ini dia sedang bosan tetapi tidak ingin keluar rumah.

"Argh! Ribet amat sih jadi cewek! Mood sendiri aja kadang susah di atasi!" Racau Nayla.

Kemudian Nayla menutup bukunya dengan kesal, entah hal apa yang membuat dirinya kesal. Lalu, Nayla berjalan keluar menuju balkon kamarnya dan menatap bulan yang tampak terang diatas sana.

Sejenak Nayla memejamkan matanya, membayangkan bagaimana setiap malam minggunya dia selalu diajak jalan oleh Reyhan. Meskipun tak mempunyai tujuan yang jelas, yang penting mereka jalan dan menghabiskan waktu bersama.

Semua memori yang pernah mereka lalui bersama teringat jelas di otak Nayla. Hal itu membuat Nayla rindu dengan Reyhan. Nayla tak munafik dia memang rindu dengan Reyhan, tapi tidak mungkin dia mengatakan hal itu kepada Reyhan.

Tiba-tiba mengingat kejadian itu membuat hati Nayla sakit. Tanpa sadar air matanya pun jatuh.

Ketika mendengar pintu kamarnya di buka oleh Elis, bundanya dengan cepat Nayla menghapus air matanya.

"Nay!" Panggil Elis.

Nayla menoleh dan tersenyum. "Iya, bund."

"Ada Raka sama Nindy tuh di bawah," ucap Elis seraya berjalan menghampiri putrinya.

Nayla mengernyitkan dahinya. Tak biasanya Nindy datang bersama Raka di rumahnya. "Tumben banget dateng gak ngabarin. Emang katanya mau ngapain, bund?"

Elis mengedikkan bahunya tanda tak tau. "Udah temuin aja dulu." Suruh Elis.

"Gak dulu deh, bund. Nayla lagi mager, ngantuk pengen tidur. Bunda ngasih tau aja ke mereka kalo aku udah tidur."

"Oke. Kalo kamu lagi ada masalah sama mereka cepet selesaikan. Jangan lupa cerita sama bunda, siapa tau bunda bisa tau."

"Iya, bunda."

"Bunda kebawah dulu."

Setelah berpamitan kepada Nayla, bunda langsung turun kebawah untuk memberitahu kepada Raka Nindy bahwa Nayla sudah tidur.

 
 
 
.....
 
 
 

Berhubung malam ini malam Minggu, Reyhan dan Iwan diajak oleh Bagas ke sebuah cafe untuk nongkrong disana. Sedangkan Raka, mereka menugaskan untuk kerumah Nayla menemani Nindy untuk mencari tau bukti yang sudah seperti mereka rencanakan.

Karena Rara dan Sasha sedang ada urusan, jadi urusan dalam mencari tau barang bukti ditugaskan oleh Raka dan Nindy.

Setelah memasuki cafe itu, Reyhan, Bagas, dan Iwan sedikit kesusahan untuk mencari tempat duduk karena saat ini keadaan cafe sangat ramai sekali.

Tak lama mencari tempat duduk, akhirnya mereka menemukan tempat yang kosong dan cukup diduduki oleh mereka berlima nantinya.

Setelah duduk di tempat masing-masing, mereka bertiga memutuskan untuk memesan minuman dan makanan.

KETOS My Enemy Is Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang