part 2

33.3K 1.1K 11
                                    

"jika sapu jadi alasan debu untuk menghilang maka kamu adalah alasanku untuk berjuang"

-Rayyan alfarizqi
.
.
.
.
.
~RAYYAN CEO~

Tibalah di mana hari ini Adrian akan mengajak si kulkas untuk jalan-jalan, Rayyan tidak tau sama sekali kemana Adrian akan membawanya, ia hanya mengikutinya saja.

"Ray gimana, kalau kita ke panti aja disanakan banyak anak-anak pasti seruh deh," ucap Adrian di sela sela menyetir nya.

Rayyan meminag-minang usulan dari Adrian, bener juga apa katanya dia juga sangat bosan jika pergi ke pantai, puncak, rasanya itu-itu saja tempatnya ketika refresing. mungkin saja jika ke panti ada hal baru yang mereka dapatkan di sana, atau lebih seru karna banyak anak-anak kecil nantinya.

Rayyan membalas dengan deheman. "Hm."

Kayaknya emaknya dulu ngidam es batu terus deh.

Tak membutuhkan waktu lama kini mobil Adrian dan Rayyan telah sampai di panti asuhan, pemandangan yang pertama kali mereka liat adalah anak-anak yang sedang bermain bersama. Dan mereka pun langsung bergabung dengan anak anak itu.

Mereka bermain begitu gembira dengan anak anak panti itu, namun tiba tiba saja Rayyan kebelet pipis, ia berjalan menghampiri Buk panti yang sedang duduk di sana.

"Assalamualaikum buk, toilet umum tempatnya di mana ya?" tanya Rayyan sopan.

"Waalaikumussalam , di sana dekat taman," ucapnya sambil menunjuk.

"Ohh yaudah saya pamit dulu terimakasih."

"Sama-sama," balas ibu-ibu itu sambil tersenyum.

Saat Rayyan keluar dari toilet dan berjalan menyusul Adrian yang masih saja asik bermain bersama anak panti lain. tiba-tiba saja langkahnya terhenti kala pandangannya menangkap sosok anak kecil dan wanita cantik dengan jilbab syar'i nya, Entah kenapa matanya langsung terhipnotis dengan sosok wanita itu.

Masyaallah Puji Rayyan dengan senyum tipisnya.

What? demi kepala barongsai sulit untuk di percaya Rayyan tersenyum pada seorang wanita?

Ini pasti bukan Rayyan asli! Sejak kapan Rayyan memuji bahkan memberikan senyuman kepada seorang wanita? Hingga ia tersadar apa yang dia lakukan buru-buru ia mengucap istighfar dalam hati.

"Kay larinya jangan kencang-kencang nanti jatuh," peringatan Zulfa pada gadis itu yang tak lain adalah Kesya.

"Ihh kak Ulfa kok Cemen banget sih, gitu doang nggak bisa nangkap key," seperti menentang anak itu malah mengejek Zulfa.

Zulfa terbelak. "Ohh jadi kamu nantangin kaka, sini kamu gadis nakal," Zulfa mengejar Keysa, berani sekali gadis ini menentangnya.

"Lariiiii....ayo kalau bisa wleee," ucap Keysa berlari sekencang mungkin menjauhi Zulfa.

Rayyan seketika bingung pasalnya anak itu berlari ke padanya dan berlindung di balik tubuh tegasnya.

"Kaka ganteng tolongin key, jangan sampe kak Ulfa nangkap key," mohonya pada Rayyan.

"Keysa ayo sini kamu ngapain di situ."

RAYYAN CEO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang