Matahari telah menapakkan cahaya kemuliaannya membangunkan para makhluk yang sedang tertidur, kedua pasutri itu masih asik dengan tidurnya yang tampak pulas dengan tangan saling berpelukan satu sama lain. Zulfa mengercap-ngercapkan matanya menyesuaikan cahaya yang menembus masuk ke jendela kamarnya.
Pandangan yang pertama kali ia temukan adalah sosok suaminya yang tertidur pulas di depannya. Zulfa memberanikan diri mengelus rahang tegas milik Rayyan. Wajahnya begitu damai ketika tertidur pulas seperti sekarang, Pahatan yang bisa di bilang cukup nyaris sempurna jika di lihat secara dekat seperti ini.
Zulfa mencium dagu Rayyan mencoba mengusik ketenangan tidur lelaki itu. "Bangun..." bisik Zulfa tepat di telinganya.
Sang empu mulai terusik dengan sentuhan serta bisikan sang istrinya berikan kepada dirinya. lelaki itu membuka matanya kemudian tersenyum simpul menatap istrinya yang kini sedang menatanya juga. "Morning... "
"Morning sayang," balas Rayyan.
Zulfa beranjak dari posisi tidurnya menuju kamar mandi namun, tangannya di tarik oleh Rayyan hingga tubuhnya ambruk di atas tubuh suaminya.
"Nanti aja mandinya, kaya gini aja dulu," pinta Rayyan dengan mata tertutup.
Zulfa menggeleng-geleng kepala. "Kenapa jadi manja si, hm?"
"Pokoknya hari ini aku mau manja-manja sama kamu, dulu kamu yang manja sekarang aku lagi, nggak menerima penolakan!"
Dirinya tidak ingin kalah, dulu istrinya yang manja kepada dirinya sekarang gilirannya. Rayyan mengerakkan pelukannya membuat Zulfa sedikit sesak untuk bernafas.
"Kalau mau peluk jangan kencang-kencang bisa? Sesak tau."
"Hehe maaf sayang, " cengir Rayyan.
"Hihihi miif siying," cibir Zulfa mengikuti arah bicara Rayyan.
Rayyan membuka matanya kala mendengar istrinya bermenye-menye. "Hee nggak boleh berdecak," Zulfa melengkungkan bibirnya ke bawah kala Rayyan menyentil bibirnya.
"Sakit ah," Zulfa mengelus bibirnya yang terasa perih.
"Ululu sakit iya? sini aku obatin," Rayyan mengelus bibir Zulfa kemudian mengecupnya singkat.
"Mas... " panggil Zulfa tiba tiba.
"Kenapa?"
"Aku mau tanya deh, emang iya kalau kita harus bersenggama kita meski melakukan pemanasan dulu seperti ciuman misalnya?"
Rayyan mematung mencerna baik-baik kata demi kata yang di lontar oleh istrinya, kemudian dirinya tersenyum lembut. "Iya itu harus di lakukan sebelum memulai ibadah bersenggama, kamu mengetahui artikel itu dari mana?"
"Dari Tiktok."
Rayyan mangut-mangut mengerti. "Jadi artikel itu memang benar adanya sebelum melakukan ibadah itu , sebaiknya harus melakukan pemanasan terlebih dahulu seperti ciuman. seorang suami ketika melakukan senggama hendaklah ia memulainya dengan penuh kelemahan dan kelembutan serta bercakap-cakap dengan penuh kemesraan dan memberikan ciuman dengan penuh kehangatan."
"Hal tersebut dilakukan karena sesungguhnya wanita cinta kepada lelaki. sebagai mana lelaki cinta kepada wanita. jadi jangan sampai suami bersenggama dengan istrinya dalam keadaan lupa diri dengan melupakan semua perantara itu, kalau nggak begitu maka suami hanya akan dapat memenuhi kebutuhannya aja sebelum kebutuhan istri terpenuhi."
"Dengan kata lain suami akan mengalami ejakulasi sebelum istri mengalaminya. yang pada akhirnya akan menyebabkan keresahan (ketidak puasan) sang istri atau merusak agamanya contohnya menyebabkan perselingkuhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYAN CEO [TERBIT]
Fiksi RemajaAdinda zulfa adalah putri dari abdullah baren davix yang merupakan seorang pemilik yayasan panti asuhan. Adinda zulfa kerap di sapa zulfa .berusia 23thn mempunyai sifat Lemah lembut baik sopan dan rendah hati. siapa sangka sosok zulfa ternyata seor...