"Surgaku berada di telapak kaki ibuku tapi surga anak-anak ku di telapak kakimu"
-Rayyan alfarizqi
.
.
.
.
.
~RAYYAN CEO~Sesuai ucapan Adrian kemarin. Rayyan berangkat ke kantor pagi-pagi sekali untuk bertemu dengan client pentin, lelaki itu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
"Saya berangkat dulu, kalau kamu perlu sesuatu jangan sungkan minta ke Umi," Ucap Rayyan pada Zulfa.
"Iyaa," Jawab zulfa dan langsung menyalimi tangan Rayyan. Rayyan yang melihat itu tersenyum tipis setidaknya ada sedikit perubahan pada istri kecilnya.
"Assalamu'alaikum," Ucap Rayyan lagi mengecup pucuk kepala Zulfa yang terbalut oleh hijab.
"Wa--waalaikumussalam," Jawab Zulfa gugup dengan pipi yang sudah merah menahan malu.
Kenapa jika di dekat Rayyan jantungnya langsung memompa lebih cepat, seperti nya dia harus ke dokter untuk melakukan pemeriksaan jantung, takutnya jantungnya sudah tidak berfungsi dengan baik.
Skip
"Selamat pak Rayyan atas kemenangannya kembali, Semoga makin sukses kedepannya."
"Terimakasih banyak, saya benar-benar senang mendengar kabar ini," balas Rayyan senang.
"kalau begitu kami permisi pak."
"Iya."
Lagi dan lagi Rayyan yang memenangkan tender perusahaan itu. Dia benar-benar bersyukur, dari siang sampe malam dia bekerja dan siapa sangkah dari hasil kerja kerasnya dapat membawa hasil yang memuaskan alias sempurna.
Namun begitu, Rayyan tidak merasa tinggi, ia menganggap semua yang di capai sekarang adalah sebuah titipan dari Allah SWT, yang bisa saja dia ambil kembali darinya.
Tidak ada kata yang pantas ia ucapkan selain bersyukur kepada Allah SWT, karna orang yang pandai bersyukur maka tidak akan mengenal yang namanya insecure.
"Selamat ya pak atas keberhasilannya," Ucap Afra sekertaris kedua Rayyan.
"Selamat bro, Akhirnya loh berhasil lagi," Ucap Adrian.
"Terimakasih, ini juga berkat kerja sama kalian semua."
Drittttt
Deringan ponsel bergetar di meja meeting Rayyan. Lelaki itu mengambil ponselnya, alisnya berkerut bingung kala nomor tidak di kenal yang memanggilnya.
"Halo, ini siapa?" tanya Rayyan.
"Maaf menganggu mas, ini aku Zulfa," balas di sebrang sana.
Rayyan berdehem mengubah nada bicaranya menjadi sangat lembut. Dan itu membuat Adrian dan juga Afra terheran heran.
"Ekhem...kenapa sayang? " tanya Rayyan lembut sangat lembut sampai-sampai Afra dan Adrian melongo menatap bosnya itu.
Baru pertama kali ini mereka melihat bosnya itu berbicara sangat lembut dan apa tadi sayang?
Sedangkan di sebrang sana wanita itu sudah salah tingkah atas panggilan romantis itu lagi, apakah suaminya ini tidak ada kerjaan lain selain membuat dirinya salting?
"Em- anu aku mau minta ijin untuk keluar sebentar, boleh?" tanya Zulfa takut-takut, takut jika Rayyan tidak mengijinkannya.
"Boleh, Nanti saya antar."
"Ehh, jangan jangan, aku bisa pergi sendiri lagian nggak terlalu jauh kok," ucapnya dia takut jika Rayyan mengantarnya kesana, malah mengganggu aktivitas kantor lebih baik dia berangkat sendiri saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYAN CEO [TERBIT]
Teen FictionAdinda zulfa adalah putri dari abdullah baren davix yang merupakan seorang pemilik yayasan panti asuhan. Adinda zulfa kerap di sapa zulfa .berusia 23thn mempunyai sifat Lemah lembut baik sopan dan rendah hati. siapa sangka sosok zulfa ternyata seor...