part 33

16.8K 648 18
                                    

"Ya Allah kenapa kepalaku pusing sekali," Zulfa memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"Darah?"

Lagi lagi Zulfa mengeluarkan darah segar dari hidungnya membuat dirinya cepat cepat membersihkan darah itu. sepertinya penyakitnya kambuh lagi buktinya akhir akhir ini dia sering sekali mengeluarkan darah dari hidungnya.

Padahal sudah hampir satu tahun dia tidak mengalami mimisan tapi kenapa sekarang malah sering terjadi? Atau mungkin penyakit itu sudah parah?

"Aku mohon jangan sekarang, ini bukan waktu tepat kamu kembali lagi."

Isak tangis wanita itu memenuhi isi kamar, untung saja suaminya tidak ada di rumah jadi suaranya pasti tidak akan di dengar oleh sang suami.

Ia sangat khawatir jika penyakit itu datang lagi, dirinya akan semakin merasa menjadi beban di keluarga ini jika penyakit itu kembali kambuh. Pasti membutuhkan uang lagi untuk menembus obat obat yang sudah lama ia tidak konsumsi.

Zulfa mencari obat obatan yang baru baru ini ia beli, awalnya Zulfa sudah tidak ingin meminum obat tersebut hanya saja akhir akhir ini penyakitnya kambuh, itu sebabnya ia lebih baik mengonsumsi nya kembali agar kondisinya tidak mencurigakan kalau dirinya sedang sakit. terutama pada suaminya dia tidak ingin dia tau soal ini.

"Kenapa akhir akhir ini penyakit ku kambuh lagi? Atau mungkin aku terlalu kecapean yah?"

"Ah lebih baik aku istirahat aja dulu, semoga aja nanti baik baik aja."

Baru ingin merebahkan tubuhnya kegiatannya terhenti saat sebuah pesan masuk ke dalam handphone nya, ia mengambil benda pipi itu takut ada pesan penting yang masuk.

Seketika air matanya luruh begitu saja mengetahui isi pesan yang tadi masuk, kenapa hatinya langsung sesakit ini? Zulfa meremas dadanya kuat rasa sesak tiba tiba saja datang. Bahkan dengan bernafas pun rasanya sangat susah untuk ia lakukan.

Istri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya tengah bermesraan dengan wanita lain? Apakah ini salah satu alasan suaminya berubah juga? Zulfa menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan semua ini.

Kembali ia dia buat syok dengan pesan yang kembali muncul di ponselnya.

Dia nggak lama lagi menjadi milikku.

Kira kira seperti itulah pesan yang kembali di terima oleh Zulfa dari nomor yang tidak ia kenal, dirinya kembali teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu saat ada yang melempar batu di dalam rumahnya. Apakah dia adalah orang yang sama dengan orang yang mengirim pesan kepadanya saat ini?

Apakah mungkin orang itu mau merebut suaminya?

"Hiks...ini apa?"

"Mas Rayyan, meluk perempuan lain?"

"Aku nggak percaya dengan semua ini mas, sekarang aku sedang mati matian berjuang untuk mendapatkan kembali perhatian mas Rayyan, tapi mas Rayyan malah tega berpaling dengan wanita lain, dan apa ini? Kenapa mas Rayan, malah memegang wanita yang bukan mahram mas sendiri hiks.. "

"Ini kha yang membuat mas Rayyan, berubah akhir akhir ini?"

"Aku tau, aku memang nggak sama dengan wanita di luar sana yang memiliki paras yang lebih cantik, aku sadar diri jika hal itu, tapi apakah salah jika aku ingin di cintai kembali oleh suamiku sendiri?"

"Andai mas Rayyan, tau.. " Zulfa memegang dadanya sesak. "Disini sangat sakit melihat orang yang aku cinta sedang bersama dengan wanita lain, rasanya sesak mas."

Bibirnya bergetar hebat menahan tangis yang begitu hebat, apakah ini balasan Rayyan atas perjuangannya selama ini? Atau mungkin Rayyan sudah mulai melupakannya dan memilih orang baru dalam hidupnya?

RAYYAN CEO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang