part 11

26.5K 942 14
                                    

Assalamualaikum
.
.
.
.
.
~RAYYAN CEO~

Sudah hampir satu minggu Rayyan menemani Zulfa di rumah, setelah kejadian itu Rayyan langsung meninggalkan semua pekerjaan Kantornya dan memilih untuk menjaga istri tercinta. Berhubung kesehatan Zulfa sudah mulai membaik Rayyan memutuskan ke kantor hari ini untuk melanjutkan pekerjaan yang dulu ia tunda.

Rayyan tidak tau harus senang atau sedih atas kejadian yang menimpa istrinya, karna sejak saat itu Zulfa benar-benar tidak melepaskan Rayyan dalam sehari saja, dia selalu membuntuti Rayyan kemana pun lelaki itu pergi seperti anak yang tidak mau di tinggal oleh sang ayah, namun Rayyan juga nampak sedih atas kejadian itu karna melihat istrinya benar-benar dawn, dia tidak mau keluar rumah lagi selain di temenin oleh Rayyan kemanapun.

Saat itulah Rayyan memberikan perhatian yang lebih untuk sang istri, Rayyan berharap dengan perhatian yang di berikan kepada Zulfa mampu membuat hati Zulfa luluh dan mulai mencintainya tanpa ada kata paksaan, ia berharap Zulfa bisa mencintainya dengan setulus hati.

"Saya pamit ke kantor, kalau ada apa apa langsung hubungi saya. Jangan pernah berani keluar sendiri tanpa sepengetahuan dari saya. Kalau semisal ada tamu yang asing nggak usah di bukain pintu, kunci aja," peringatan Rayyan.

"Iyaa"

"Kemarin saya udah isi kulkas, jadi kalau kamu lapar bisa masak apa aja di dalam."

"Ada eskrim nggak?" tanya Zulfa dengan wajah yang berbinar.

"Ada, semua lengkap di dalam. Kemarin juga saya beli cemilan banyak buat kamu, saya simpan di lemari atas, kamu bisa mengambilnya nanti tapi ingat jangan terlalu banyak makan eskrim."

"Iya palingan aku makan sepuluh aja."

Rayyan melototkan matanya. "Kebanyakan, sayang."

"Iya deh, sembilan aja kalau gitu."

Rayyan menarik nafas dalam dalam, bagilah jika memiliki seorang istri muda.

"Masih kebanyakan! Dua aja."

Zulfa menggeleng tidak Terima kalau dua mana cukup untuknya. Bahkan dulu ia pernah menghabiskan eskrim dua puluh sekaligus.

Iyain aja pren, author ngarang😌

"Sedikit mas, nggak cukup."

"Nurut sama saya yah, saya begini juga karna menjaga kesehatan kamu, kalau kebanyakan yang ada kamu bisa sakit."

Zulfa mengalah ia memilih diam memalingkan wajahnya. Rayyan tau istrinya pasti marah.

"Nggak usah ngambek."

Rayyan memegang dagu Zulfa namun di tepis oleh sang istri. Bukannya takut Rayyan justru terkekeh geli melihat wajah cemberut istrinya, terlihat lebih imut.

"Kamu marah sama saya?"

Zulfa tidak menggubris.

"Liat saya," namun lagi lagi Zulfa tidak mendengarkan ucapan Rayyan.

Tangan kekarnya ia selipkan masuk ke pinggang istrinya dan mendekatkan wajah keduanya. "Saya minta maaf kalau terlalu mengekang kamu, percaya atau nggak saya melakukan itu karna saya ingin menjaga kamu. Dan asal kamu tau saat kemarin kamu jatuh sakit rasanya saya benar benar merasa bersalah karna nggak bisa menjaga istri saya dengan baik, saya lemah jika menyangkut tentang diri mu."

Netra keduanya saling bertemu, Zulfa menatap dalam dalam mata Rayyan. Zulfa bisa melihat di dalam sana hanya ada ketulusan.

Rayyan menetaskan air matanya, Zulfa mengangkat tangannya untuk menghapus air mata itu.

RAYYAN CEO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang