part 4

24.3K 923 2
                                    

Setelah mengumpulkan segala keberaniannya, Rayyan akhirnya memutuskan kan untuk mengkhitbah Zulfa tepat pada malam ini.

Saat ini Rayyan menggunakan baju Koko berwarna putih dan celana jeans hitam polos, satu kata buat Rayyan tampan! meski hari-hari sebelumnya juga tetap tampan entah kenapa malam ini auranya lebih keluar, lebih berwibawa.

Abi Zaid memberikan tisu kepada Rayyan. "Kamu ini kaya habis di kejar anjing aja."

Pasalnya dari tadi Abi melihat Rayyan sudah keringat dingin, seperti sedang di kejar hantu, Abi terkekeh melihat putranya grogi seperti itu.

Rayyan menarik nafas. "Gugup bii."

"Tarik nafas, baru baca basmalah."

Rayyan mengikuti intruksi abinya, mencoba menenangkan perasaannya yang sudah tidak karuan. Tangannya sampai di penuhi oleh keringat.

Ting tong

Suara bel terdengar beberapa kali di luar pintu rumahnya, bunda Fatimah keluar untuk mengecek siapa yang datang malam-malam begini di rumahnya?

"Iya sebentar," teriak bunda Zulfa dari dalam.

Bunda Fatimah membuka pintu dan langsung di sapa oleh tamu tersebut. "Assalamualaikum," sapa keluarga Rayyan.

"ehh, waalaikumussalam masuk-masuk."

"Hehe iya," balas Umi Farida.

Kini kedua keluarga sedang berada di ruang tamu, jangan tanyakan keadaan Rayyan saat ini, ia sudah sangat gugup! entah perasaan dari mana ini.

Kalian tau Runi? yah Anak itu hanya diam menyimak perbincangan orang tuanya, kedua orang tua itu berbicara panjang lebar sesekali bercanda ria, membuat Runi sedikit jengah.

Sebenarnya Runi kurang suka jika abangnya ini akan menikah, bukan karna apa hanya saja ia takut jika ia tidak bisa bebas bermanja lagi dengan Abangnya, meski memiliki sifat freezer tapi tetap saja pasti dia akan lebih banyak menghabiskan waktu pada istrinya nanti. Cemburu!

"Baik jadi kedatangan kami kesini, ingin bersilaturahmi dengan keluarga, sekaligus ingin mengkhitbah Anak gadis bapak," ucap Abi Zaid membuka percakapan.

Bunda dan Ayah Zulfa saling pandang, mereka sedikit terkejut, antara sedih dan bahagia kini keduanya bercampur menjadi satu. Sedih karena takut putrinya menolak dan senang karna ada seorang pria tampan yang mau mengkhitbah anaknya. Dan jika di liat pun seperti nya keluarga itu adalah keluarga yang baik baik dan juga memiliki ilmu agama yang tinggi.

"Masyaallah kami sangat bahagia mendengar kabar baik ini, tapi..." Bunda Zulfa menggantung ucapanya.

"Tapi apa buk?" tanya Abi Zaid.

"Tapi saya nggak bisa menjamin kalau putri saya akan menerima ini semua," ucap bunda Fatimah tak enak hati.

"Nggak apa, kami ikhlas jika lamaran kami di tolak, itu udah menjadi keputusan tersendiri bagi putri kalian," ucap Abi Zaid.

"Yasudah saya naik ke atas dulu saya panggil putri saya."

"Iya," jawab semua.

Tok tok tok

Didalam kamar, gadis cantik itu sedang berbaring sambil memegang sebuah buku cerita , yah!! Zulfa sangat suka membaca cerita novel selain melatih ketangkasan dalam membaca, novel juga dapat menambah kosa kata bagi si para pembaca.

Suara ketukan pintu di luar kamarnya, mengalihkan atensinya.

"Nak ini Bunda," panggil Bunda Fatimah.

RAYYAN CEO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang